Lihat ke Halaman Asli

Wati Sulastri

student of life

Janji yang Tak Padam

Diperbarui: 14 Januari 2025   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Puisi Janji yang tak Padam (Sumber: Dokumen Pribadi)

Janji yang Tak Padam

Kini di sini, di pelukan malam,
Rindu yang timbul, tak lagi samar,
Setiap tetes hujan, menawar luka dalam,
Adalah janji yang takkan padam, seperti damar.

Semakin malam, jiwaku semakin gundah
Tak kuasa, menahan lelah
Dari derasnya airmata yang tak kunjung kering
Lalu mengapa waktu tak juga berpaling

Desakan resah, menyeruak kedasar jiwa
Menusuk hingga hatiku terbelah
Mengapa kau bawa cintaku dan ku kecewa
Padahal ku yakin cinta ini tak salah

***

Puisi ini menggambarkan perasaan rindu dan kesedihan yang mendalam, menggunakan simbol hujan sebagai lambang luka emosional. Dalam suasana malam yang sunyi, merenungkan cinta yang hilang dan harapan yang terpendam.

Di tengah malam yang sunyi, rindu dan luka berkelindan.
Hujan membawa kenangan cinta yang tak terlupakan, meski harapan semakin pudar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline