Lihat ke Halaman Asli

Pejuang Lingkungan Hidup Dunia Itu Seorang Tokoh Spiritual (Belajar dari Master Cheng Yen)

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ketikasalah satu stasiun televisi menampilkan berita sore tentangtindakan anarkis sebagai wujud simpul kemarahan para mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Sulawesi mengadakan peringatan “Hari Lingkungan Hidup seduniai” yang jatuh tanggal 5 Mei (Sampai saat ini saya tidak habis pikir kenapa mayoritas mahasiswa di Sulawesi hobi sekali berbuat anarkispada beberapa tahun terkahir ini!!) hanya gara-gara wakil rakyat yang mereka undang tidak datang, lalu tindakan mereka melempar dan merusak gedung dilakukan …dan yang makin membuat sedih hati saya…mereka juga hampir membakar gedung!Saya berpikir…aneh dan ironi sekali rasanya “sebuah hariyang diperingati untuk membangkitkankesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup” ternyata peringatan itu hanya bermakna formalsaja bila dihadiri oleh orang-orang terhormat tapi menjadi tidakbermaknabila orang-oarang itu tidak hadir..dan boleh bertindak anarkis yang bukan sekedar merusakkesantunan bahkan sekaligus merusak lingkungan yang harusnya dijaga! Hehm hebat betul memang para mahasiswa itu,,,mereka tidak berpikir tindakan mereka menciderai “Hari Lingkungan Hidup itu sendiri”

Sebuah upaya membangkitkan kesadaran akan lingkungan hidup yang harus dijaga sebenarnya bukan sekedar seremonial belaka meskipun hal tersebut penting, karena tindakan nyata untuk “aware” lebih merupakan tindakan yang lebih bijaksana dan menguntungkan buat kita sebagai manusia dan lingkungan alam yang kita tempati.Contoh nyata saya temukan….pada diri seorang tokoh spiritual Buddha yakni Master Cheng Yen.Lalu siapa dan apa yang dilakukan seorang Biksuni Buddha tersebut sehinggamempunyai pengaruh yang demikian besar untuk kelangsungan dan kelestarianlingkungan hidup yang kita tinggali, yaitu Bumi.Perkenalan maya dan visual saya 2 tahun terakhir ini bermula dari sebuah stasiun TV yang amat beda dengan lainnya…yaitu “DAAI TV” yang menghadirkan berbagai acara inspiratif, humanis, kepedulian sosial dan kepedulian terhadap lingkungan hidup” , tidak ada acara kekerasan apalagikriminal didalamnya tentunya sebuah bentuk alternatif tontonan TV yang mengasah jiwa, hebatnya pula…tidak satupun iklan yang hadir disana sebagai sponsor, karena acara ini murni didanai oleh Yayasan Buddha Tzu Chi yang berasal dari para donatur dan kegiatan amal lainnya.

DAAI TV adalah stasiun TV yang didirikan oleh yayasan Buddha Tzu Chi , dimana Buddha Tzu Chi sendiri adalah sebuah Organisasi Kemanusiaan yang didirikan oleh Master Cheng Yen di Hualien, Taiwan tahun 1966.Organisasi Buddha Tzu Chi yang sudah berkiprahpuluhan tahun telahberada dibeberapa Negara( sekitar 40 negara) dan bertindak aktif dalam segala hal untuk berjuang bagi bantuan kemanusian dan Lingkungan Hidup yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sedangkan Master Cheng Yen sendiri sudah beberapakali mendapat penghargaan atas karya dan tindakannya salah satunya adalah Ramon Magsaysay , dan tentunya banyak pihak mengusulkan untuk memberikan apresiasi yang layak agar Master Cheng Yen mendapat “Hadiah Nobel”, dukungan ini sangat pantas dipertimbangkan karena beliau lebih dari layak untuk mendapat itu semua saya kira. Hal ini bisa dilihat betapa karya kemanusian dari mulai bantuan bencana alam dunia serta gerakankepedulian sosial yang Buddha Tzu Chi lakukan telah menembus batas –batas sosial, agama, suku, negara, bangsa dan benua.

Master Cheng Yen Pendiri Buddha Tzu Chi Found Sumber : web:tw.tzuchi.or

Sesuai jalinan kisah diatas.…seorang Master Cheng Yen dengan Buddha Tzu Chi nya dan ajaran cinta kasihnya adalah sebagai pion yang mengagumkandalambidang kemanusian, ternyata juga melakukan tindakan serta contoh yang nyata atas kepeduliannya terhadap lingkungan hidup, hal ini sesuai salah satu misi Yayasan Buddha Tzu Chi untuk melestarikan lingkungan.Bagi saya belum pernah seorang tokoh spiritual melakukan tindakan nyata pada bumi yang mereka tinggali, bahwasanya sebuah ajaran agama manapun mengajarkan nilai-nilai keyakinan religi masing-masing tentu sudah kelaziman demikian pula bagaimana ajaran agama itu menjabarkan hubungan horizontal kepada sesama mahluk dan lingkungan disekitarnya pasti selalu ada.Menjadi hal yang mengaggumkan dan menarik ketika tokoh spiritual mengajarkantentang pentingnya lingkungan hidup melalui pengajaran nyata bagaimana tindakan tehnis yang mesti dilakukan oleh manusia lewat hal-hal kecil yang bijaksana demi memperlakukan“Bumi” sebagi tempat tinggal yang mesti dihormati…coba anda lihat dinamisasi berdirinya yayasan Buddha Tzu Chi tak terlepas dari bagaimana mereka memperlakukan sampah sebagai harta karun/emas yang bernilai dan sampah sebagai sesuatu yang layak sehingga menjadi cinta kasih.Kegiatan yang di galakan pemilahan sampah mulai dari memilah sampahmenjadi sampah organik dan anorganik untuk dapat diolah kembalia(daur ulang), pemanfaatan limbah dan menghargai energi.Pengelolaan atau daur ulang sampah sebagaihaluan menghormati lingkungan bumi agar terjagadari beban besar sampah yang sulit terurai dan menghabiskan waktu mencapai ribuan tahun, tentunya kebijaksanaan menghormati lingkungan yang tiada tara.Perbuatan nyataseperti apa yang dilakukan oleh Master Cheng Yen , bisa dilihat daribagaimana para sukarelawan Tzu Chi mayoritas tanpa risih dan malu mengumpulkan sampah seperti halnya pemulung , yang kemudian didaur ulang,dimana hasil daur ulang tentunya dipakai sebagai support dana untuk Yayasan.

Relawan Tzu Chi dalam sosialisasi Daur Ulang Sampah sumber : www.tzuchi.or.id

Pencanangan daur ulang sampah ternyata bukan satu-satunya cara pihak Yayasan Buddha Tzu Chi peduli terhadap lingkungan demi mencegah pemanasan global dan efek lainnya.Anda bisa lihat sebagaimana penganut Buddha pada umumnya pola makan vegetarian adalah hal yang utama, dan gerakan vegetarian mereka yang dilakukan bisa mengurangi“habisnya sumber daya alam” bila dibandingkan makan dengan pola non vegetarian.Tak cuma itu sebagai konsistensi ajarandan kepedulian ….tiada henti program TV mereka menyiarkan proses daur ulang seperti program 3 R (Reduce, Reuse, Recycle), penghematan berbagai bentuk energy,penataan lingkungan,danbentuk lainnyayang berkaitan dengan pelestarian alam.

Bila kita melihat semua itu , nampak sekalibahwa ajaran agama berperan penting buat menjaga keseimbangan lingkungan dan alam , serta tokoh kuncinya tak lain adalah pemimpin/tokoh agama masing-masing ,jalannya adalah melalui tindakan nyata bukan sekedar dogma-dogma yang disebarkan, karenadogma akan berlaku seperti halnya teoriyang hanya sekedar dan sesederhanaapa yang kita ketahuitapi jalan bagaimana itu dilaksanakanpada dunia nyata menjadirumit dan sulit.

Saya membayangkan bagaimana seluruh tokoh/pemimpin agama diseluruh dunia berperan melalui kuasa,dan jaringan yang dimiliki demi melakukan gerakan nyata peduli terhadap lingkungan , mulai dari hal yang kecildan sederhanasaja , seperti halnya Master Cheng Yen…maka para pengikutnya akan berperan besar menembus batas-batashambatan dalam berbagai bentuk dan menjawab masalah-masalah lingkungan sepertibetapa krisis lingkungan hidup menjarah hidup manusia, betapa usia bumisemakin tua, betapa manusia mengalami krisis pangan dan energi, betapa pemanasan global menjadi hantu bagi manusia…bahkan kononkabarnya dari ahli lingkungan hidup…ada hantu lain yakni pendinginan global yang mungkin akan datang….serta seabrek masalah lingkungan hidup lainnya .

Semoga saja banyak Master Cheng Yen –Master Cheng Yen lainnya yang berkiprah sepertiini, dan saya berharap…pastilahmenyenangkan kesadaran dan pelestarian lingkungan hidup dibangun sertadijiwai semua orang didunia……!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline