"Pernah terjadi 26 tahun silam. Saat dolar meledak keras ada berkah saat naik haji malah dapat tambahan sangu. Ini gegera dolar meledak. Dari 2 ribu jadi 8 ribu!" Kata mereka yang saat itu naik haji. Tahun 1998 dia benar dapat berkah dari dolar.
Kini ada kabar dari dolar meledak. Dan banyak yang heboh yang membuat goncangan moneter kita.
Bagi rakyat awam cuma sederhana, "Bisa makan wareg sudah oke!"Sederhana saja.
Beda dengan mereka yang kebutuhannya banyak maka beban akan terasa banget.
Apalagi dari mereka yang bermain di dunia bisnis jelas terpengaruh dolar yang menggelegar. Yha kembali di tahun 1998 terasa di dunia tekstil. Bnayak yang bangkrut. Namun juga ada yang untung. Sebelum dolar meroket perusahaan itu ada insting memborong bahan tekstil dan ditumpuk di gudang. Dan perusahaan itu lolos dari kebangkrutan. Kebetulan dapat info tetangga yang kerja di pabrik itu.
"Kata seorang ahli menyiasati agar tak terpengaruh dolar bisa dengan emas! Maka investasikan dengan emas batangan!" Kata mereka yang pintar.
Dan ini digunkan oleh seorang yang mau naik haji. Ia kumpulkan kepingan emas dan setelah cukup dan bisa naik haji.
Selaku rakyat biasa tak sejauh itu memikirkan dampak ekonomi. Yha sederhana dan mereka tidak aneh-aneh kenutuhannya. Cukup makan warek saja.
Baginya investasi sederhana dapat hidup bahagia. Walau dengan apa adannya dan tetap tenang dengan dolar yang demikian meroket. Dan kenalnya mata uang rupiah saja. Yha tampak kaget saat uang itu carinya sulit membuangnya buat belajanja tak ada nilainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H