Lihat ke Halaman Asli

Wasudin

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

75,8 Persen Anak-Anak Menggunakan Gadget untuk Hiburan dan Media Sosial! Bagimana Orang Tua Mengawasinya?

Diperbarui: 8 Agustus 2021   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemasangan Poster di Pos Kampling RW I Kelurahan Kalibanteng Kidul (dokpri)

Semarang (07-08-2021). Pandemi Covid-19 belum berakhir. Segala bentuk mobilitas masyarakat dibatasi. Keadaan ini menuntut banyak penyesuaian dalam berbagai sektor agar melaksanakan aktivitasnya dirumah saja. Dengan kondisi demikian, anak-anak juga melakukan aktivitas sehari-hari dari rumah, mulai dari belajar, bermain, maupun berinteraksi. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020, tentang kegiatan belajar mengajar dan menggantinya dengan video conference atau komunikasi daring lain sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Kondisi tersebut membuat intensitas penggunaan media sosial bagi anak-anak akan semakin bertambah. 

Menurut Buku Profil Anak Indonesia dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenppa) menyebutkan bahwa, ketika anak-anak bermain gadget, konten yang paling banyak diakses mereka  adalah media sosial dan konten hiburan dengan presentase sebesar 75.8% dan 74,7%. 

Media sosial memang menyediakan ruang untuk melakukan interaksi sosial, hiburan, dan berbagi tentang berbagai informasi yang dapat menghilangkan kebosanan bagi anak-anak dan membuat wawasan anak-anak akan semakin bertambah. Namun, tanpa adanya pengawasan yang ketat dari orang tua, anak akan cenderung terlena dan berada dalam bahaya.

Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim II Universitas Diponegoro tahun 2021 di wilayah Kelurahan Kalibanteng Kidul, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang melaksanakan programnya dengan tema Sustainable Development Goals (SDG’s). Dalam upaya implementasi target SDG’s ke-3 mengenai Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan dan target ke-4 mengenai Pendidikan Bermutu, mahasiswa Undip tersebut memberikan edukasi melalui media poster mengenai bagaimana cara orangtua mengawasi dan mengontrol anak dalam menggunakan media sosial.

Poster Edukasi Cara Orangtua Mendampingi Anak Bermedia Sosial (dokpri)

Hal-hal penting yang harus  orangtua pahami dalam mengawasi dan mengontrol anak dalam bermedia sosial adalah sebagai berikut.

  • Batasi waktu penggunaan handphone

The American Academy of Pediatrics membuat pedoman screen time atau penggunaan gadget sebagai berikut :

  1. Anak-anak dibawah usia 2 tahun : Sebaiknya tidak bermain gadget, termasuk televisi maupun handphone.
  2. Anak-anak usia usia 2-4 tahun : Penggunaan gadget kurang dari 1 jam /hari.
  3. Anak-anak usia lebih dari 5 tahun : Penggunaan gadget kurang dari 2 jam/hari, diluar kebutuhan belajar.
  • Buat jadwal penggunaan handphone

Orangtua dapat memberikan aturan atau jadwal tertulis kepada anak dalam penggunaan gadget. Beberapa aturan tersebut, misalnya : Anak dapat menggunakan gadget ketika tugas sekolah sudah selesai, sudah selesai makan, atau sudah selesai membantu orangtua.

  • Gunakan akun yang sama dengan anak

Penggunaan akun yang sama bukan untuk mengontrol anak secara penuh sehingga anak merasa terganggu, melainkan agar orang tua dapat mengakses setiap tontonan dan aktivitas anak dalam menggunakan gadget.

  • Tetapkan wilayah bebas gadget

Buatlah aturan agar anak tidak bermain handphone di tempat-tempat tertentu, misalnya ketika sedang makan, di kamar tidur (sehingga anak sulit tidur), atau ketika sedang belajar.

  • Berikan tayangan yang mendidik

Arahkan agar anak-anak mem-follow/mengikuti akun-akun yang mendidik, memberikan game yang interaktif, sehingga anak dapat bergerak atau berpikir untuk memecahkan suatu masalah.

  • Dampingi anak dalam menggunakan gadget dan beri contoh yang baik

Usia anak-anak adalah usia peniru, usahakan agar orangtua agar tidak membiasakan menggunakan handphone dekat anak, selain itu dampingi dan diskusikan dengan anak mengenai tontonan yang sedang dilihat secara berrsama-sama sehingga ada pelajaran yang dapat diambil dari tontonan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline