Lihat ke Halaman Asli

Mohammad WashliManash

Mahasiswa S1 Keperawatan

Masyarakat Perlu Tahu Pertolongan Pertama Patah Tulang Yang Benar Dengan SIGAP

Diperbarui: 11 November 2024   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Berdasarkan data Riskesdas (2018) Kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang terjadi pada setiap daerah bahkan negara. Kecelakaan kebanyakan terjadi karena kurang fokusnya seorang pengemudi yang dapat mengakibatkan cedera hingga patah tulang (fraktur).

Berdasarkan wawancara terhadap warga di wilayah Ringroad Gatak, seringkali terjadi kecelakaan yang disebabkan karena pengendara kurang fokus (konsentrasi) saat mengemudi yang mengakibatkan patah tulang bahkan kematian. "Kebanyakan pengendara kurang fokus saat berkendara yang mengakibatkan kecelakaan hingga mengakibatkan patah tulang bahkan kematian" ujar Alam. Patah tulang biasanya dapat diketahui dengan cara Look (adanya pembengkakan atau perubahan bentuk), Feel (ketika ditekan adanya bunyi "krek"), Move (ketika digerakan terasa nyeri), Neurovaskular (cek peredaran darah dengan menekan kuku jari tangan atau kaki) dan untuk memperkuat hasil dapat dilakukan foto rontgen ketika tiba di rumah sakit (Shapovalov, 2019). Mahasiswa keperawatan UMY Merliana angkatan 2021 mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat harus mampu melakukan proses pemeriksaan pada tanda-tanda orang yang mengalami patah tulang. Dosen keperawatan UMY Arif Wahyu Setyo Budi mengungkapkan sudah saatnya masyarakat harus peduli dengan korban kecelakaan lalu lintas dan mampu memberikan pertolongan dengan benar sehingga mampu mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. Jika menemukan korban segera menghubungi rumah sakit terdekat melalui call center 119.

Ketika terjadi kecelakaan dan korban diduga mengalami patah tulang (fraktur) masyarakat yang ada di lokasi terkadang enggan untuk membantu memberikan pertolongan pertama karena kurang nya pengetahuan mengenai hal tersebut. Kejadian patah tulang mempunyai 2 jenis yaitu terbuka (jika ada luka terbuka dan tulang terlihat) dan tertutup, jika tidak ditangani atau diberi pertolongan pertama segera dapat menyebabkan tingginya angka kecacatan dan angka kematian. "Kebanyakan orang enggan untuk menolong karena takut memperparah kondisi korban" ujar Alam. Tujuan dari pemberian pertolongan pertama pada korban patah tulang dapat mencegah pergeseran atau pergerakan tulang yang patah, mengurangi risiko cedera baru di sekitar tulang yang patah, memberikan istirahat pada anggota badan yang patah, mengurangi rasa nyeri, mempercepat penyembuhan (Pusponegoro & Sujudi 2016).

Seharusnya, jika masyarakat mengetahui informasi lebih lanjut terkait alat-alat yang dibutuhkan/pertolongan pertama pada saat menemukan korban patah tulang (fraktur), hal tersebut dapat membantu mencegah komplikasi berat terhadap patah tulang (fraktur) korban. "Saya mengetahui pertolongan pertama hanya pada luka lecet, jika menggunakan alat saya hanya paham menggunakan kain sebagai balutan" ungkap salah satu warga yang tinggal di Gatak. Pembidaian dapat dilakukan dengan cara menstabilkan area cedera, gunakan alat yang empuk dan kokoh sebagai bidai darurat untuk mengamankan posisi kemudian pastikan area cedera tidak digerakan sampai bantuan datang & (Ferianto 2023).

Dengan membaca artikel ini diharapkan masyarakat dapat melakukan pertolongan pertama pada patah tulang dengan benar menggunakan metode SIGAP.
S = Stabilkan area yang diduga patah tulang
I= Identifikasi jenis patah tulang (tulang terbuka atau tertutup)
G= Gunakan kain & papan kokoh yang ada di sekitar sebagai alat bidai darurat
A= Amankan posisi tulang dengan membidai
P= Pastikan area yang diduga patah tulang tidak digerakan sebelum dibawa ke rumah sakit
STOP KECELAKAAN DENGAN 3P (PAHAMI, PATUHI, PEDULI)
Presented by : Andy, Mas'ud, Washli, Ade, Nafi, Ria, Adel, Siska, Nadia, Merli, Irey, Yumna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline