Lihat ke Halaman Asli

Pandangan dalam Pendidikan Perennialisme dan Para Pemikirnya

Diperbarui: 22 Mei 2020   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum teman-teman.
Dipertemuan kali ini saya akan membahas tentang pengertian filsafat pendidikan perennialisme dan juga para tokoh pemikirnya.

Perennialisme berasal dari kata perennial yang mempunya arti kekal, abadi dan juuga tiada akhir. Esensi dari kepercayaan perennialisme ini berpegang teguh pada nilai-nilai ataupun norma-norma yang memiliki sifat abadi.

Perennialisme bisa juga disebut sebagai aliran filsafat pendidikan yang regresif, maksudnya yaitu dengan melihat kebelakang dari zaman Yunani kuno dan Abad pertengahan di Eropa yang telah mendapatkan hasil nilai-nilai yang abadi (perennial) dalam keidupan.

Dalam dunia pendidikan, aliran ini beranggapan bahwa pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai kultural pada masa lampau karena perennialisme memandang penting peran pendidikan dalam proses mengembalikan keadaan manusia zaman modern ini kepada kebudayaan masa lampau yang ideal dan telah teruji atau berpengalaman.

Diantara tokoh-tokohnya sebagai berikut:


1. Robert Maynard Hutchins
Ia adalah seorang tokoh filsuf asal Amerika yang lahir pada 17 Januari 1899 dan meninggal 14 Mei 1977 ketika berusia 78 tahun. Ia mengatakan bahwa manusia pada dasarnya itu memiliki pemikiran yang rasional dan pendidikan yang ideal yaitu pendidikan yang mampu mengembangkan kemampuan intelektual.

2. Ortimer Adler
Ia lahir pada 28 Desember 1902 dan meninggal 28 Juni 2001 ketika berusia 98 tahun. Ia mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk rasional yang mempunyai kemampuan intelektual yang tampak dalam kapasitasnya sebagai subjek aktif yang dapat melakukan tindakan-tindakan seni membaca dan mendengar, menulis dan berbicara, serta berfikir.

Sekian dari yang saya paparkan, semoga bermanfaat bagi yang membaca.
Wassalamualikum teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline