Lihat ke Halaman Asli

Aliran Materialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 15 April 2020   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum teman-teman.
Kali ini saya akan membahas tentang pengertian filsafat Materialisme dan pemikiran tokoh-tokoh filsafat Materialisme.

Materialisme merupakan sebuah aliran filsafat yang pahamnya bersandar pada alam materi saja. Materialisme ini berpandangan bahwa pada hakikatnya adalah materi, bukan dari rohani dan bukan juga spiritual. Paham ini tidak meyakini adanya alam ghaib, adanya roh-roh tetapi paham ini meyakini bahwa yang mengatur semuanya adalah dari materi. Jadi paham materialisme ini hanya memandang sesuatu yang ada itu dapat dilihat dari materinya saja.

Tokoh-Tokoh Materialisme

1. Demokritos
Ia adalah pelopor materialisme klasik atau atomisme. Ia mengembangkan pemikirannya tentang atom-atom dan beranggapan bahwa segala sesuatu itu terdiri dari yang kecil yang tidak dapat dilihat oleh panca indera manusia seperti atom. Kemudian ia menyimpulkan bahwa pandangan hidup dari segala sesuatu itu yang dapat dilihat adalah materi.

2. Ludwig Andreas Feurbach
Ia adalah seorang filosof asal Jerman yang lahir tahun 1804 dan meninggal tahun 1872 ketika berusia 68 tahun. Ia adalah murid dari seorang filosof Hegel yang beraliran idealisme, tetapi ia menolak ajaran dari gurunya. Menurutnya idealisme dari Hegel itu tidak dapat dijadikan sandaran, melainkan yang dapat dijadikan sandaran adalah materi.

Ia tidak percaya tentang adanya alam ghaib, roh, dan hingga adanya Tuhan, karena menurutnya semua itu tidak ada dan tidak nampak, ia mengatakan bahwa mana mungkin yang tidak tampak itu bisa menjadi ada, padahal yang benar dan jelas adanya itu adalah manusia. Jadi aliran dari Feurbach ini hanya menggantungkan sesuatu yang ada pada materi.

Sekian pembahasan tentang pengertian dan pemikiran tokoh materialisme yang telah saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf dan semoga bermanfaat bagi yang membaca
Wassalamualaikum teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline