Ditengarai cuitan Presiden ke-6 RI SBY terakhir soal “hoax” yang kini makin marak di Indonesia, menyindir Presiden Jokowi. Lalu bagaimana Jokowi menanggapi hal itu? Well, sebagaimana pembawaan Jokowi, ia menanggapi seniornya itu dengan santai saja. Jokowi menegaskan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya keras memerangi hoax.
Jokowi juga menambahkan agar semua pihak bekerja bersama untuk memerangi hoax, tanpa harus banyak mengeluh. Pasalnya, masalah yang sama (hoax) juga dihadapi seluruh bangsa di dunia. Dikatakan banyaknya berita hoax sebagai dampak negatif dari booming-nya media sosial (medsos).
"Saya kira kita berhadapan dengan masalah keterbukaan ini ya seperti itu. Ya kita hadapi karena semua negara juga menghadapi. Nggak perlu banyak keluhan ya," tandas Jokowi seraya tak mengomentari lebih jauh soal cuitan SBY.
JK hargai pandangan SBY
Cuitan SBY juga ditanggapi oleh Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK). JK yang pernah berada satu “kapal” dengan SBY menyebut hal itu sebagai pandangan pribadi saja dan itu wajar saja. "Twitter bersifat pribadi ya. Itu pandangan pribadi Pak SBY. Ya kita terima pandangannya," ujar JK.
JK mengatakan semua orang berhak memberikan pendangan pribadinya terhadap sesuatu hal. "Masa pandangan seseorang kita tidak bisa berikan kesempatan orang berikan pandangan," ucapnya.
Negara baik-baik saja
Hanya saja ada yang disayangkan dari cuitan SBY bahwa seolah-olah SBY mengatakan kondisi negara darurat. Ini yang berpotensi mislead. Padahal saat ini negara dalam kondisi baik-baik saja. Bukan tanpa alas an menyatakn demikian, tetapi ada banyak indikator yang bias dipertanggungjawabkan.
Salah satunya, indikator kepuasan publik terhadap Jokowi dan JK sangat tinggi. Itu, menurutnya, terbukti dari hasil-hasil survei yang ada. Artinya, rakyat percaya pemerintahan sekarang berjalan di jalan yang benar. Untuk diketahui, tiga lembaga yang dipercaya publik adalah Presiden, KPK, dan TNI.
Intinya, negara ini cukup stabil. Stabilitas itu bukan berdasarkan tekanan, tapi hukum di depan. Memang tidak semua happy. Apakah kita bisa memuaskan semua orang? Tidak akan pernah bisa. (WK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H