[caption id="attachment_359361" align="aligncenter" width="600" caption="Aparat keamanan terus meningkatkan kesiagaan menjelang peringatan KAA ke-60, 22 April nanti. (sumber foto: aacc2015.id)"][/caption]
Bulan April ini, puncaknya pada tanggal 22 nanti, Indonesia (Bandung) akan melaksanakan hajatan besar memperingati salah satu hari besar tak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, yaitu Konferensi Asia Afrika (K AA). Hari itu bukanlah hari biasa saja, tapi adalah hari dimana Indonesia, bangsa yang baru 10 tahun merdeka, muncul menjadi kekuatan utama dunia.
Sejatinya, KAA berlangsung 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung. Tujuan dari KAA adalah mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya. Sebuah langkah super berani mengingat saat itu AS dan Soviet sangat dominan sekali mengatur peta perpolitikan dunia.
Maka dari itu, peringatan KAA adalah salah satu upaya agar generasi muda saat ini lebih mengenal makna KAA dan Dasa Sila Bandung. Intinya, sesuai dengan UUD 45 kita menentang segala bentuk penjajahan. Itu sejalan dengan semangat dan jiwa Dasa Sila Bandung. Inilah mengapa semangat KAA harus terus kita kenalkan kepada generasi muda.
Pentingnya peringatan KAA
Orang akan bertanya, apa sih pentingnya peringatan KAA terutama dalam konteks sekarang dimana kekuatan AS dan Soviet tak lagi berhadapan? Ya, tapi kekuatan neo-kolonialisme dan neo-liberalisme masih terus menguasai dunia dan mencoba mencaplok negara-negara di Asia dan Afrika. Terutama sekali Indonesia, kita tahu sendiri betapa melalui kekuatan ekonomi Asing semakin menguasai kita.
Konteks lainnya kita bisa perhatikan gejolak yang terjadi di benua Amerika. Negara-negara bagian selatan Amerika seperti Bolivia, Ekuador, Uruguay, Kuba, Venezuela dan masih banyak lagi sedang berusaha untuk keluar dari dominasi imperialisme dan kolonialisme negara barat. Negara-negara ini bahkan telah membangun blok sendiri yang dinamakan ALBA dan CELAC (Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia), yang menekankan hubungan solidaritas dan kerjasama yang setara.
Indonesia sebagai kekuatan terbesar di Asia Tenggara pun mampu memainkan peranan besar. Apalagi Presiden Jokowi dengan TRISAKTI dan NAWACITA sangat potensial. Jokowi tentunya harus dapat memanfaatkan momentum peringatan KAA iniuntuk membangkitkan gelora semangat untuk membangun tata dunia baru yang lebih mengedepankan kesetaraan dan keadilan.
Menuju Asia Baru dan Afrika Baru
Perjuangan anti-imperialisme dan anti-kolonialisme haruslah seiring sejalan dengan perjuangan rakyat di negara lain melawan kapitalisme negara dunia pertama. Coba kita ingat kembali apa yang telah dipidatokan oleh Sukarno pada pembukaan KAA 1955 dengan judul "Lahirkanlah Asia Baru dan Afrika Baru".
Sukarno mengutuk kolonialisme lama dan mengingatkan bahaya kolonialisme baru yaitu neo-kolonialisme dan inilah yang sekarang menjajah bangsa ini. Jokowi harus memanfaatkan momen ini untuk lebih menandaskan peran Indonesia sebagai salah satu inisiator KAA yang harum namanya di dunia internasional. Dengan demikian, Indonesia kembali diperhitungkan dalam kancah perpolitikan dunia.
Dukung Palestina merdeka
Salah satu yang pasti harus dilakukan pada peringatan KAA nanti, Indonesia harus mengarahkan seluruh kontingen (diperkirakan akan dihadiri 35 negara) agar mendeklarasikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Isu ini sangat penting karena semangat KAA adalah menghapuskan penjajahan di atas dunia. Saat ini, Palestina masih terus dijajah oleh Zionis Israel.
Deklarasi yang dikeluarkan pada momen ini dipastikan akan didengar oleh dunia. Bahkan AS sendiri sudah menyatakan akan memantau dengan cermat berlangsungnya peringatan KAA. Apalagi mendengar rumor Kim Jong Un akan turut hadir, AS tentu sangat punya kepentingan atas peringatan KAA, 22 April nanti.
Selain itu, banyak negara-negara penting ikut dalam peringatan KAA, terutama sekali negara-negara di Timor Tengah. Dengan berbagai konflik di Timteng, AS tentu sangat punya kepentingan atas peringatan KAA. Tinggal bagaimana kita sebagai bangsa mampu memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H