Siapakah capres paling popular di Facebook? Prabowo atau Jokowi? Jawabannya adalah Prabowo. Tidak hanya itu, Prabowo menempati posisi empat di dunia, tokoh paling disukai (di-like) di FB, dengan jumlah like 5,7 juta lebih. Di atas Prabowo, ada Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Politisi Amerika Serikat Mitt Romney.
Dan menurut Facebook, Prabowo menjadi satu-satunya politisi Indonesia yang mendapat 'jempol' hingga 5,7 juta lebih, demikian mengutip dari detik.com. Ditambahkan bahwa sejak debat capres pertama digelar, tingkat popularitas Prabowo meningkat drastis.
Fenomena dukung-mendukung di sosmed
Demam capres memang tak hanya dirasakan di dalam kehidupan nyata. Di Facebook, tak sedikit pengguna yang mengungkapkan dukungannya terhadap salah satu pasangan. Bahkan istilah 'TPID' sempat menjadi salah satu topik panas di Facebook dan Twitter.
Yang cukup mengejutkan, dukung mendukung capres di sosmed semakin terkesan pribadi dan tidak lagi ramah. Para pengguna FB dan twitter seolah tak peduli dengan pertemanan. Mereka saling serang, saling sindir, saling caci dan maki.
Namun, diantara yang saling serang itu ada juga kelompok ketiga yang cenderung menolak untuk ikut “gontok-gontokan.” Bagi mereka, yang gontok-gontokan saling dukung capres, hanya memperebutkan pepesan kosong.
“Memangnya hidup mereka berubah lebih baik kalau capres idola mereka terpilih?” kata sebagian dari yang memilih tidak ikut “gontok-gontokan.”
Cenderung ke Prabowo
Di luar itu, dari pengamatan saya melalui akun FB dan twitter saya, dukungan cenderung mengalir ke capres nomor urut 1, Prabowo Subianto. Prabowo dinilai lebih santun belakangan. Tidak arogan karena mau mengakui kelebihan lawan jika perlu.
Sementara capres nomor urut 2, Jokowi, banyak menilai berubah drastic. Dulu, karakter Jokowi santun dan ia pun pernah bicara agar selalu santun terhadap lawan politik sekali pun. Kini, Jokowi terkesan agresif, suka menyindir Prabowo dengan hal-hal pribadi.
Terakhir, ia menyindir pribadi Prabowo dengan menyatakan dirinya orang asli Indonesia, lahir di Indonesia, belajar di Indonesia, dan lain-lain. Ia menyindir seolah-olah Prabowo dari luar dunia. ia mencoba mengangkat isu semacam dwi kewarganegaraan Prabowo dan lain-lain.
Jokowi juga kurang disukai saat membuat pertanyaan jebakan (soal TPID). Banyak yang menilai cara seperti itu kekanak-kanakan dan kurang etis.
Ini sih hasil pengamatan sepintas saya saja. Kebenarannya…wallahualam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H