Lihat ke Halaman Asli

Visi yang Besar untuk Bangsa yang Besar Akan Menarik Jiwa yang Besar

Diperbarui: 19 Februari 2016   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: http://tekno.kompas.com"]

[/caption]Dalam perjalanan mengikuti KTT ASEAN-AS di San Fransisco, Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri berkunjung ke Silicon Valley dan bertemu dengan putra putri Indonesia, khususnya mereka yang hidup di dunia teknologi. Bapak Presiden menyempatkan diri untuk bertegur sapa dengan anak bangsa ini, sekaligus membagikan visi besar untuk bangsa Indonesia. Visi itu adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Visi yang sangat besar dan sangat berani.

Dan bapak Presiden Joko Widodo tidak berhenti sampai di sana. Visi sebagai negara ekonomi digital ini bisa diartikan banyak hal oleh banyak orang. Visi ini terlalu luas dan terlalu abstrak. Karena itu, beliau mengaitkan visi ini dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang juga menjadi salah satu prioritas yang diangkat dalam pertemuan KTT ASEAN-AS ini.

Pemimpin bangsa ini menyadari bahwa dunia digital bisa berhasil bila dunia ini bisa melengkapi dunia ekonomi yang sedang berjalan. Dan dalam dunia ekonomi saat ini, sekitar 90 persen bentuk usaha adalah bentuk usaha UMKM. Oleh sebab itu, bila Indonesia ingin menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, maka Indonesia perlu menciptakan inovasi teknologi yang bisa mendukung UMKM yang ada, baik itu di bidang pertanian, perikanan, transportasi, energi dan berbagai bidang yang lain.

Seperti halnya aplikasi Go-Jek yang memberikan warna baru kepada transportasi dan distribusi, inovasi teknologi dari para technopreneurs ini diharapkan bisa memberikan warna baru terhadap perekonomian Indonesia. Dalam perjuangan menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, para technopreneurs ini diharapkan mampu memanfaatkan potensi dan kesempatan yang begitu banyak, yang saat ini didukung oleh kemudahan dari pemerintah.

Untuk saat ini, mimpi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara adalah mimpi yang terdengar mustahil. Tidak banyak dari kita yang meresponi dengan senyum sinis dan tidak percaya. Tetapi buat anak-anak bangsa yang berjiwa pemberani dan suka dengan tantangan, inilah visi yang cukup besar untuk mereka. Visi yang besar memerlukan pemimpin yang besar. Dan setelah itu, bapak Presiden Joko Widodo memberikan tantangan untuk kebangkitan 1000 technopreneurs di Indonesia. Beliau mengundang pemuda pemudi yang ada di sana untuk kembali ke tanah air, berpartisipasi dan menjadi bagian dari generasi yang mulai mengejar visi yang besar itu.

Saat ini, berbagai toko online yang bermunculan memberikan gambaran terhadap keuntungan yang bisa diperoleh masyarakat, baik itu dari segi ragam pilihan, harga yang murah, serta proses pengiriman yang mudah. Dan ini hanya secuil dari potensi yang ada.

Ini dua hal yang saya bayangkan bisa terjadi bila bangsa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara:

1.     Peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan

Saat ini, tingginya harga hasil pertanian dan hasil laut tidak serta merta dinikmati oleh para petani dan para nelayan. Kebanyakan petani dan nelayan harus melewati beberapa jembatan sebelum hasil usaha mereka sampai ke tangan konsumen. Bila inovasi teknologi memungkinkan terjadinya kemudahan untuk mempertemukan petani, nelayan dan konsumen, maka kedua belah pihak akan sama-sama menikmati keuntungan dalam hal harga dan ketersediaan barang. Buat para petani dan nelayan, inovasi ini memungkinkan mereka untuk memasarkan produk mereka kepada pasar yang membutuhkan dan tidak terikat pada pasar lokal yang terkadang over-supply.

Inovasi teknologi juga memungkinkan para petani dan para nelayan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim dan mengurangi kerugian, baik material maupun korban jiwa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline