1,6 Miliar bukanlah nominal yang sedikit bagi pasangan suami istri Wanto dan Sisti yang tinggal di Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Namun seberapapun sulitnya, pasangan suami istri ini tetap mengusahakan dengan berbagai cara agar anaknya bisa segera melaksanakan operasi dan tumbuh normal laiknya anak-anak lain.
Gea Annafi Kyla Putri, anaknya yang baru menginjak usia 3 tahun divonis menderita Atresia Bilier, kondisi langka yang menyebabkan Gea menderita kelainan hati.
Penghasilan Pak Wanto yang bekerja sebagai buruh pabrik kurang mencukupi kebutuhan Gea yang bisa dikatakan besar. Melihat kondisi ekonomi keluarga yang kalut, Ibu Sisti memutuskan untuk ikut bekerja sebagai pramusaji di warung dekat rumahnya. Namun, tetap saja penghasilan mereka belum bisa memenuhi kebutuhan Gea, belum lagi mereka juga harus memenuhi kebutuhan kakak Gea yang duduk di bangku SMP.
Perlu diketahui, penderita Atresia Billier hanya diperbolehkan mengonsumsi air putih dan susu khusus, yang harga per dusnya Rp 115.000 dan hanya bisa dikonsumsi untuk sehari saja. Selain itu, Gea harus rutin mengonsumsi Prolakta for Baby dan Kolkatriol, yang harganya Rp 61.000 per strip berisi 30 biji, dan Rp 220.000 per botol berisi 30 biji. Keseluruhan biaya Gea bisa mencapai Rp 3.850.000 dalam satu bulan. Dan, biaya tersebut belum bisa terpenuhi dari BPJS
Yang dibutuhkan Gea kini adalah kebaikan hati para donatur, berupa bantuan untuk memenuhi kebutuhan Gea, dan biaya operasi cangkok hati yang mencapai Rp 1,6 Miliar. Berapa rupiahpun yang anda berikan, akan sangat bermanfaat untuk Gea. Saya mengajak para pembaca untuk berpartisipasi agar operasi Gea dapat segera dilakukan, mengingat secara umur dan berat badan sudah memenuhi persyaratan. Mari bantu Gea menjalani hari-harinya penuh tawa ceria, tanpa harus menahan derita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H