Anda masih ingat dengan bayi bernama Bilqis Anindya Passa yang sempat menghebohkan Tanah Air sekitar lima tahun lalu? Bayi malang itu mengidap penyakit langka bernama Atresia Bilier atau kegagalan fungsi saluran empedu
Satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi cangkok hati dengan taksiran biaya lebih dari Rp1 miliar. Untuk mengumpulkan dana sebanyak itu, kedua orang tuanya membuat gerakan di media sosial berupa Koin Cinta Bilqis.
Meski koin yang terkumpul bisa mencapai Rp1 miliar, Bilqis lebih dulu berpulang ke pangkuan Ilahi sebelum menjalani operasi cangkok hati.
Di Kecamatan Kalijambe, Sragen, juga lahir seorang bayi yang mengidap penyakit serupa dengan mendiang Bilqis. Bayi itu bernama Ufairah Mumtazah. Bayi berusia empat bulan yang lahir pada 3 September 2015 itu merupakan anak pertama dari pasangan Dyah Fajar Indriyani dan Ihsan Arifudin.
Kelainan itu menyebabkan Ufairah kesulitan mencerna asupan makanan dan menghambat pertumbuhan. Terlahir dengan berat 2,9 kilogram, saat ini berat badannya hanya mencapai 4 kilogram.
Bermodal kartu BPJS, Ufairah sempat dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi Solo, hingga rumah sakit dokter Sarjito, Yogyakarta. Dokter menyatakan, ia harus menjalani operasi cangkok hati yang biayanya mencapai Rp 1 miliar. Sementara, BPJS hanya bisa menanggung seperempatnya saja.
Orangtua Ufairah berharap ada bantuan dermawan, karena biaya pengobatan yang mencapai Rp 1 miliar bukanlah nominal yang sedikit untuk mereka. Ayah Ufairah hanyalah seorang buruh pabrik, sementara ibunya tidak bekerja.
Mari sisihkan sedikit rezeki untuk meringankan biaya pengobatan Ufairah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H