Sering kali manusia merasa sangat kecewa dengan apa menimpa dirinya, apa terjadi yang terkadang berbeda jau dari yang diharapkan, hingga membuat dirinya tidak bisa berpikir secara jernih dan tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuknya dan orang lain.
Pak Deden terlihat lesu, wajahnya murung, semangat kerjanya hilang, setelah memandangi nilai yang tertera pada slip gaji yang di serahkan oleh bendahara gaji padanya, sedih tampak diraut wajahnya yang sendu, nilai yang tertera tidak sesuai harapannya.
Pak Deden adalah seorang ayah yang memiliki tanggungan dalam hidupnya, Ia bekerja sebagai pegawai administrasi keuangan di suatu perusahaan yang terkemuka di kotanya, Ia adalah sosok yang cerdas, ulet, mampu bekerja dalam tekanan waktu, Ia pandai bergaul, bisa menepatkan diri dengan orang-orang yang ada di sekitarnya baik dengan rekan sejawat maupun dengan teman-teman di luar dari perusahaan tempat ia bekerja.
Setiap bulan Pak Deden menerima gaji dari perusahaan tempat ia bekerja sebagai timbal balik dari apa yang Ia lakukan untuk perusahaan, gaji yang diterimanya sebesar kontribusi dan lamanya ia bekerja di perusahaan juga menjadi pertimbangan penambahan gaji pokoknya, gaji yang sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditanda tangani oleh kedua belah pihak antara Pak Deden dan perusahaan.
Perjanjian kerja yang hampir setiap semester bahkan terkadang triwulan berubah yang berpengaruh pada nilai gaji pak Deden terima, hatinya selalu bergejolak mempertanyakan nilai yang juga selalu berubah seiring perubahan perjanjian kerja, berapa gaji pokok dan tunjangan-tunjangan yang akan diterima oleh pak Deden semua tertera pada perjanjian kerja.
Hari itu Pak Deden menerima gaji, Ia berharap bulan tersebut ada kenaikkan, karena beban kerjanya di bulan itu di luar dari perjanjian kerja, dan telah Ia selesaikan walaupun pekerjaan yang ia lakukan berbeda dengan yang dilakukan rekan kerjanya, namun hasil kerja dipersiapkan untuk mitra kerja yang sama.
Sebelum menerima gaji utama setiap bulannya, teman sejawatnya telah menerima lebih dulu imbalan dari pekerjaan yang mereka selesaikan, sedangkan Pak Deden sendiri belum menerima apa-apa, berharap ia kan mendapat hal yang sama saat gaji diterima di awal bulan nanti.
Dengan rasa penasaran pak Deden mempertanyakan nilai yang tertera di amplop gaji pada bendahara, namun ia tidak puas dengan jawaban yang di berikan oleh bendahara, Ia memutuskan tidak menerima gaji saat itu sebelum ia bertemu manajer untuk mendapat klarifikasi.
Dua hari kemudian Pak Deden bertemu dengan manajernya, Ia kemudian mempertanyakan nilai yang tertera pada amplop, namun hasilnya nihil, manajernya berdalih, nilai tambah yang di berikan kepada sang teman kerja adalah suatu kebijkan manajer bukan berdasarkan perjanjian kerja
Pak Deden kelihatan terperangah, "Kok beda-beda pak, saya bekerja diluar dari perjanjian kerja!" ungkap Pak Deden membela diri.
"Benar, tapi. Pekerjaan yang anda lakukan tidak seberat pekerjaan yang teman anda lakukan." Ujar Pimpinannya.