Beragam macam kuliner khas sulawesi-selatan khususnya di palopo yang menjadi kuliner istimewa bagi masyarakat setempat kala melakukan hajatan keluarga. Dange, lawa dan parede merupakan kuliner yang dulu merupakan sajian pokok warga palopo, kini menjadi semakin jarang dihidangkan disebabkan kesibukan dan munculnya berbagai macam prodak siap saji, yang simple dalam penyajianya.
Dange, lawa, dan parede merupakan kuliner palopo yang dapat mempererat tali silaturahmi masyarakat setempat, bagaimana tidak, pengolahan, dan penyajian dilakukan secara bersama-sama serta lebih nikmat jika dikonsumsi beramai-ramai, baik bersama dengan keluarga, maupun dengan teman.
1. Dange
Dange merupakan kuliner khas palopo Sulawesi-Selatan.
dange yang terbuat dari tepung sagu yang diayak kemudian, buat dalam wadah yang khusus terbuat dari tanah liat yang ruang-ruang sempit berbentuk persegi panjang pipih.
Dange termasuk kuliner pokok dan istimewa bagi masyarakat palopo dan sekitarnya saat ini, karna keberadaan pohon sagu yang semakin langkah.
Saat ini tidak ada budidaya pohon sagu di palopo untuk melestarikan makan khas ini, rata-rata lahan yang ditumbuhi pohon sagu saat ini secara alami telah berubah pungsi.
Kuliner yang satu ini termasuk kuliner yang unik, dan sangat berbeda dengan bentuk dan rupa yang ada di daerah lain.
Dipapua dan Ambon, masyarakat juga menyebut dange, namun berbeda bentuk dan fungsinya, di Ambon bentuknya tebal dan teksturn yang keras, biasanya hanya di gunakan sebagai pelengkap dalam pembuatat kue, di palopo masyarakat langsung menggunakannya sebagai pengganti nasi yang bisa dimakan langsung dengan lauk.
Tidak ada rasa pada dange, cuman aroma yang menggoda, menggugah selerah makan bagi penikmatnya.
Di lidah terasa seperti serbuk berbentuk butiran halus, seperti pasir namun terasa lembut. Dange lebih nikmat disajikan dengan lawa dan parede.
2. Lawa
Lawa merupakan kuliner khas palopo yang terbuat dari ikan mentah segar yang direndam beberapa menit dengan cuka atau jeruk limau untuk menghilangkan bau amis pada ikan, kemudian ditiriskan ditambahkan dengan penyedap rasa, juga lombok jika penikmatnya suka dengan rasa pedis kemudian di campur dengan jantung pisang mentah yang dirajan halus serta kelapa parut baik yang disangrai maupun yang masih mentah. Lawa lebih nikmat jika di konsumsi dengan dange.