Kisah ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang anak manusia yang di panggil Si Belah oleh orang-orang di sekitarnya karena keadaan fisiknya yang hanya memiliki anggota tubuh sebelah saja. Tidak banyak informasi tentang siapa sesungguhnya sosok yang oleh orang-orang yang pernah bertemu dengannya itu di panggil dengan nama Si Belah. Hingga kisah ini dituliskan, tidak ada yang tau siapa sesungguhnya nama asli dari sosok yang menjadi tokoh utama di dalam cerita ini.
Di dalam dongeng para sufi, sosok Si Belah ini digambarkan hanya memiliki anggota tubuh sebelah saja. Si Belah hanya memiliki satu kaki, satu tangan, satu hidung, satu mata dan satu telinga. Tokoh utama dalam cerita ini digambarkan tidak sempurna secara fisik, kondisi fisiknya digambarkan tidak seperti manusia pada umumnya.
Tidak banyak informasi yang penulis dapatkan untuk menjelaskan berapa lama Si Belah ini mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya, sebelum akhirnya Ia benar-benar bertemu dengan Tuhan.
Beberapa sumber menceritakan bahwa di awal perjalanannya mencari Tuhan, Si Belah ini berjalan mengelilingi dunia dalam keadaan yang begitu marah kepada Dzat yang telah menciptakan dirinya, Si Belah merasa bahwa Tuhan yang katanya Maha Adil itu telah berbuat semena-mena di dalam menciptakan dirinya.
Dalam perjalanan panjang yang melelahkan itu Si Belah bertemu dengan beberapa kaum yang tengah berselisih paham, beberapa kaum yang dijumpai Si Belah itu tengah berdebat dan akhirnya saling membunuh antara satu dengan yang lainnya, masing-masing berpendapat bahwa nama dan cara menyembah Tuhan milik merekalah yang paling benar di dunia ini.
Dalam kisah ini penulis juga tak lupa menceritakan bahwa selain bertemu dengan beberapa orang yang masih berselisih paham antara satu dengan yang lainnya akibat beda cara di dalam menyebut dan memanggil nama Tuhan, diceritakan juga tentang pertemuan Si Belah dengan seorang wanita ahli ibadah di pinggir Kali dan seorang pelacur yang merasa dirinya begitu hina, Si Pelacur itu merasa dirinya memiliki banyak dosa. Singkat cerita, di akhir pertemuannya si Pelacur itu menitipkan pesan kepada Si Belah jika kelak benar-benar bisa bertemu dengan Tuhan."Kelak Ia akan dimasukan ke dalam Surga apa Neraka."
Seperti layaknya naskah drama di atas panggung sandiwara, tokoh sentral yang digambarkan sebagai sosok yang memiliki banyak kekurangan ini di kisahkan menemukan cinta sejatinya ditempat hiburan malam, tempat yang oleh sebagian anak manusia lainnya dianggap sebagai tempat yang hina karena hanya diisi oleh para pendosa.
Fokus utama cerita ini adalah tentang misi besar Si Belah yang bertekad ingin menjumpai Tuhannya dengan satu tujuan, yaitu ingin bertanya dan meminta keadilan kepada Tuhan yang telah menciptakan dirinya.
Walau Kisah ini diilhami dari cerita para sufi, tetapi cerita ini tidak ditutup seperti versi dongeng aslinya yang kisahnya ditutup setelah adegan Si Belah berhasil menemui Tuhannya.
Kisah Si Belah Mencari Tuhan ini unik karena tayang secara bersambung dari satu situs ke situs lainnya, sebut saja Kompasiana, secangkirkopibersama.com, rumahfiksi.com dan warkasa1919.com yang antar bagian saling konek antara satu situs dengan situs lainnya.