Apa yang engkau ingat tentang kita?
Apa yang engkau ingat tentang kata?
Dan apa yang engkau ingat tentang secangkir kopi yang pernah kita sesap bersama?
Apakah engkau masih ingat tentang kata dan kopi yang pernah terucap dari bibir - bibir kita? Saat itu untaian demi untaian kata terucap dari bibir kita begitu saja dan tanpa ada perencanaan sebelumnya.
Dan apakah engkau tau? Bahwa kini, di depan secangkir kopi yang pernah kita sesap bersama, saat ini, kata demi kata yang tidak terencanakan sebelumnya itu mulai terlihat menjadi nyata.
Apakah engkau masih ingat? Saat itu, di depan secangkir kopi, engkau berkata, "Suatu saat kita akan pergi kesana."
Di bawah semburat cahaya senja, saat itu kulihat satu jari telunjukmu menunjuk ke arah sebuah Kota. Dan saat itu, sambil tersenyum aku melihat ke arah sebuah Kota sambil mendengarkanmu kembali berkata,"Itu adalah kota impian, Kota impian para Pujangga."
Kini, setelah sekian lama, di depan secangkir kopi yang sama, ternyata aku dan engkau masih menginginkan hal yang serupa. Tapi, apakah engkau masih ingat? Bahwa engkau dahulu juga sering bertanya,
Apa kabar kopi?
Apa kabar kata?