Lihat ke Halaman Asli

Tentang Kita

Diperbarui: 3 November 2020   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

~~

Berawal dari pertemuan kita di dunia maya sampai akhirnya memutuskan untuk bertemu di alam nyata. Saat itu engkau adalah seorang gadis pemalu sedangkan aku adalah seorang pemuda lugu yang begitu penasaran dan ingin mengenal lebih dekat seseorang yang sudah sekian lamanya menjadi pacar online-ku.

Di penghujung senja, saat itu engkau kaget saat mengetahui bahwa aku telah berdiri pas di depan pintu rumahmu. Saat itu tak banyak yang kita lakukan, setelah saling pandang sejenak akhirnya kita hanya saling tertawa tanpa sempat memperkenalkan aku dengan kedua orangtuamu.

Waktu berlalu begitu cepat, hingga akhirnya stelah melalui doa-doa panjang yang engkau panjatkan di sepertiga malam-mu engkau menjatuhkan pilihan hatimu kepada Lelaki biasa dari sekian banyak Lelaki yang saat itu juga tengah berusaha untuk memasuki ruang terdalam hatimu.

~~

"Kita jalani saja dulu," kataku pelan saat engkau kembali bertanya, "Kita hendak kemana?"

Aku bukanlah seorang pujangga yang mampu mempersembahkan kata-kata cinta yang indah buatmu, tapi entah kenapa, saat itu engkau menjatuhkan pilihan hatimu kepada Lelaki pendiam sepertiku yang tak banyak bicara dan hanya seperlunya saja saat menyapamu di bandingkan dari sekian banyak Lelaki yang saat itu juga tengah berusaha memasuki ruang hatimu.

Hingga saatnya tiba, setelah sekianlamanya kita jauh berjalan dan telah tiba di persimpangan, dimana saat itu hanya ada dua pilihan, saat itu, di bawah tiupan angin yang bertiup kencang engkau kebali bertanya dan saat itu aku kembali mengatakan "Kita jalani saja dulu" dan engkau berkata, "Jalan kemana? Kita sudah berada di ujung dari perjalanan,"

Dan aku ingat, saat itu, di bawah hembusan angin yang menggugurkan dedaunan, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti langkahmu yang memilih salah salah satu jalanan panjang di depanmu.

"Yakinlah, semua akan baik-baik saja," katamu sambil menggenggam erat jemari tanganku dan memintaku untuk mengikuti langkah kakimu, menuju ke tempat kediamanmu, tempat dimana kedua orangtuamu dan juga keluarga besarmu menunggu kedatangan kita setelah sekian waktu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline