Lihat ke Halaman Asli

Sayang, Jangan Biarkan Api Neraka Itu Membakarku

Diperbarui: 24 November 2019   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

****

“Kenapa Mas begitu marah?”

“Tanya, pada dirimu sendiri.”

“Maksudnya apa? Apa Mas akan pergi meninggalkanku?”

“Jika memang itu yang engkau inginkan, maka Mas akan pergi dari kehidupanmu.”

“Ada apa dengan Mas? Kenapa Mas tiba-tiba saja berubah? Apa ada wanita lain? Sehingga, saat ini Mas sengaja mencari-cari kesalahanku, agar ada alasan buat ninggalin aku?”

“Mas tidak perlu alasan, jika sudah ingin pergi dari kehidupan seseorang.”

“Mas egois dan sombong!”

“Jika menurutmu begitu. Memang itulah aku. Lelaki malam yang selalu melihatmu dari balik kegelapan. Lelaki yang di matamu adalah Binatang jalang, lelaki yang pernah berbisik di telingamu; ‘Rasamu adalah rasaku dan rasaku adalah rasamu’ saat engkau tengah berada di puncak kenikmatan bersamaku.

 “Apa Mas marah karena tadi aku pergi dengan pak Tua bercelana 'cingkrang' itu?”

“Kenapa selama ini engkau tidak pernah benar-benar mau mengenal dan menyelami perasaanku?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline