Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Sang Waktu

Diperbarui: 16 Januari 2019   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian Tujuh Belas

Sejarah Anak Gunung Krakatau dan Misteri Wanita Berjilbab Hitam di Selat Sunda

*

gunung-anak-krakatau-meletus-www-kompas-tv-5c3f40c112ae94383f27f1b7.png


Sejarah Anak Gunung Krakatau

"Aku masih tidak ingin menjawabnya sekarang," jawab wanita berjilbab hitam yang lebih banyak diam itu tanpa melihat ke arahku.

"Baiklah..aku tidak ingin memaksanya," kataku lagi, sambil tetap tersenyum menatap ke arahnya.

"Apa yang sebenarnya sudah terjadi di tempat ini?" tanyaku sambil menatap ke tengah lautan yang saat ini airnya kulihat tengah bergelombang.

"Dulunya, di tempat itu adalah sebuah Pulau," jawab wanita berjilbab hitam ini sambil menunjuk ke tengah Selat yang dahulunya memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra.

"Sebelum letusan yang terjadi pada 1883 yang lalu. Dulunya pulau itu memiliki lebar sekitar 3 mil dengan panjang sekitar 5,5 mil (9 x 5 kilometer). Kala itu Pulau Krakatau memiliki tiga puncak gunung berapi yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya.

Gunung Perboewatan, yang berada di utara itu adalah yang paling aktif. Sedangkan Gunung Danan berada di tengahnya, Gunung ini paling besar di antara ketiganya. Sedangkan Gunung Rakata berada di ujung selatannya." Kata wanita berjilbab hitam sambil menghela nafasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline