Lihat ke Halaman Asli

Duc In Altum

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_106776" align="alignnone" width="500" caption="foto by Felix Capote from www.felixcapote.es"][/caption] Mendayunglah puteraku.

Mendayunglah di laut yang dalam.

Mendayunglah puteraku

Mendayunglah di tengah gelombang.

Tapi Bapak, di sana berbahaya

Lihat bapak, di tengah laut banyak mara

Mendayunglah puteraku.

Mendayunglah di laut yang dalam.

Tapi Bapak…

Mendayunglah puteraku.

Hanya di laut dalam ikan besar bermain.

Lihat Bapak, di sana penuh mara

Mendayunglah puteraku.

Tanpa mara tak ada harga.

Tapi Bapak...

Apalah harga jika jiwa celaka.

Mendayunglah puteraku.

Masuklah ke laut lepas.

Mendayunglah dan menarilah dengan si mara

Kamu akan rasakan nikmatnya kebas.

Tapi bapak…

Apalah nikmat raga jika jiwa tebas.

Mendayunglah puteraku.

Gunakan lengan hatimu

Raih dan cumbu deru alun di jiwamu

Mendayunglah puteraku.

Agar maju perahu jiwamu.

...

salam,

melbourne, 31-03-10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline