Lihat ke Halaman Asli

Penampil ini Jago Marketing

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa minggu yang lalu saya menampilkan tulisan mengenai penampil jalanan. Satu grup music yang mampu menghipnotis para pejalan kaki. Kali ini saya hendak berbagi mengenai seorang penampil yang memperhatikan aspek marketing dalam pertunjukkannya. Ia bukan hanya berhasi memaksa pejalan kaki berhenti, tetapi juga membuka dompet dan mengeluarkan lembaran dolar di dalamnya.

Pertama, saya hendak bercerita mengenai apa yang ditampilkan. Dengan bertelanjang dada, ia beraksi dengan barang-barang yang berbahaya. Ada pedang, cambuk, obor, gergaji mesin, dll. Rupanya ia salah satu anggota sirkus. Atau paling kurang mempelajari berbagai keahlian sirkus dengan seksama.

Jika dalam sirkus yang ditampilkan adalah unsur komedi, pemuda ini menampilkan unsur ‘kelelakian’. Maaf saya sulit menemukan padanan katanya. Sambil beratraksi dia terus bercerita mengenai dirinya. Mengenai kegiatannya selama ini yang mengharuskan dia keliling dunia untuk ‘ngamen’. Dia bercerita kalau memiliki kelompok peduli pendidikan. Dia bersama beberapa kawannya membantu banyak anak yang kesulitan meneruskan sekolah karena kemiskinan dan perang.

Dalam atraksinya itu ia melemparkan benda-benda yang dipegang ke udara dan ditangkap kembali secara bergantian. Ketika ia memulai dengan obor, tepuk tangan menggema panjang. Karena celotehnya yang lucu dan tingkahnya yang asyik. Namun ketika yang dilemparkan adalah tiga buah pedang, penonton sontak diam karena ngeri. Ternyata itu belum seberapa. Sesudah bermain dengan tiga buah pedang, ia menyalakan gergaji mesin dan memainkannya di udara kemudian menangkapnya lagi, sama seperti saat ia bermain dengan obor.

Sajian terakhir adalah bagian yang paling mengerikan. Dia memasukkan sebuah pedang ke dalam mulutnya kemudian bermain dengan tiga buah obor di udara. Ada yang ‘menuduh’ ia menggunakan trik tertentu. Tetapi itu tidak penting, karena ia berhasil melakukannya dengan baik.

Kedua, saya hendak bercerita mengapa ia adalah seorang yang jago marketing. Biasanya, para penampil jalanan itu selalu menaruh kotak untuk menerima sumbangan. Sedangkan pemuda ini tidak melakukan itu. Ia bercerita kalau sedang mengumpulkan dana bagi pendidikan anak-anak, tetapi ia tidak membawa bukti berupa foto atau brosur.

Ia hanya bercerita sambil beratraksi. Penonton seperti dicerap untuk masuk ke dalam kemauannya. Penonton tidak peduli yang dikatakan itu benar atau salah, yang jelas atraksinya menawan hati. Di akhir tampilan ia hanya berdiri dengan membuka topinya. Kemudian para penonton datang memberikan sumbangan. Saya ingin melihat yang diberikan, hmmm tidak ada uang receh/koin. Semua memberi uang kertas, karena saya berdiri di dekat pemuda tadi sebelum juga memberikan uang apresiasi.

Kemudian saya pergi sambil menggumam sendiri, ‘hebat kali orang itu’. Hebat yang saya maksud bukan hanya penampilannya, tetapi cara dia menarik simpati, cara dia membuat para penonton memberikan ‘apresiasi’. Dan cara dia menarik hati adalah menampilkan sesuatu yang sungguh ‘berkelas’. Dia tidak tampil menakutkan, sebaliknya dia ramah, dia pandai melucu meski ia tidak tampil sebagai komedian. Dan yang pasti, ia sangat menguasai bidang yang ia tampilkan. Bahkan bisa dikatakan ia mumpuni.

Lalu yang tertinggal dalam diri saya hanya senyum kecil. Kecil saja. Karena malu. Malu kenapa? Karena saya tidak memiliki kemampuan yang mumpuni, namun kerap berlakui seolah-olah ‘sakti’, bahkan tak ajrang promosi diri. Hmmm, saya disadarkan lagi bahwa yang terpenting adalah kualitas diri, bukan promosi. Kualitas yang mumpuni adalah marketing alami. Apalagi bagi orang-orang yang berprofesi ‘menjual diri’, kemampuan yang otentik adalah iklan yang menarik. Karena di sana tidak dibutuhkan banyak trik.

Salam,

Melbourne, 16-03-10




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline