Lihat ke Halaman Asli

Wari Syadeli MSi

Guru Ngaji dan Pemerhati Sosial

Prabowo Sebaiknya Kurangi Gimik Politik, Kendalikan Harga Pangan dan Naikan Daya Beli Lebih Dibutuhkan Masyarakat

Diperbarui: 29 Oktober 2024   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Via Akun X @Prabowo Subianto

Masyarakat sebetulnya tidaklah membutuhkan Gimik politik dari seorang presiden, namun yang dibutuhkan masyarakat adalah kebijakan pro rakyat.

Pengendalian harga pangan dan peningkatan daya beli masyarakat adalah hal yang serius yang perlu mendapatkan perhatian serius presiden.

Indonesia menghadapi persoalan ketimpangan sosial yang cukup serius, persoalan ketimpangan sosial tidak hanya di perkotaan terjadi juga di pedesaan, angka rasio gini Indonesia cukuplah tinggi.

Badan Pusat Statistik Indonesia merilis data rasio gini di Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,37 gabungan dari rasio gini di perkotaan sebesar 0,399 dan Pedesaan 0,306.

Ketimpangan sosial terjadi karena adanya distribusi kekayaan yang tidak merata, dimana kekayaan terpusat di antara orang kaya saja dan kekayaan terpusat pada orang-orang tertentu saja.

Persoalan tersebut sejatinya mendapatkan perhatian serius Prabowo dan Kabinetnya yang gemuk itu, belum lagi meningkatnya PHK memperparah kondisi ketimpangan sosial.

Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan masyarakat memiliki kerentanan rawan tidak dapat mengakses pangan yang menyebabkan peningkatan problem kesehatan dan produktivitas masyarakat.

Sumber : dok pribadi

Menurunnya daya beli masyarakat dapat mengorbankan masa depan anak-anak, kini muncul fenomena anak-anak yang menjadi peminta-minta di setiap lampu merah di berbagai kota, hal itu menunjukkan terjadinya peningkatan kemiskinan masyarakat.

Catatan

Kami menantikan terobosan yang cepat dan efektif dari Prabowo untuk persoalan pangan dan peningkatan daya beli masyarakat, Gimik -gimik politik sama sekali tidak kami butuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline