Lihat ke Halaman Asli

Wari Syadeli MSi

Guru Ngaji dan Pemerhati Sosial

Cukai Miras Cara Negara Legalkan Miras Demi Cuan

Diperbarui: 28 September 2024   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Legalisasi adalah satu cara negara mendapatkan uang secara instant tanpa berkeringat, demi cuan negara bisa buta mata bahkan lupa dengan norma agama dan falsafah Pancasila.

Bahkan pemerintah yang mengalami kebutaan arah bisa menjadi bandar judi terbesar, tujuannya demi menyedot uang dan darah kaum proletar, kita pernah mengalami itu pemerintah menjadi bandar judi terbesar yakni saat negara melegalkan judi rakyat bernama SDSB dan negara jadi bandarnya, setiap hari rakyat dibuai dengan angan-angan, dicuci dan dirusak taknya menanti pengumuman dari Jakarta lewat radio.

SDSB sudah dicabut namun kebutuhan cuan demi operasional negara masih diperlukan bahkan meningkat angkanya, cara lain agar negara mendapatkan uang instant adalah menyedot cuan dari dompet para pemabuk, kalau SDSB menyedot cuan dari wong cilik. Miras menyedot cuan dari para pemabuk baik elite partai, pejabat maupun kaum proletar yang hobi mabuk-mabukan.

Bila negara sudah berkehendak menyedot cuan lewat cukai artinya negara melegalisasi produk miras yang sudah menyetor cuan, mungkin esok hari bila cerebellum otak penguasa negara hanya ada kata "cuan" maka candu dan narkoba pun akan dicari celah untuk dilegalisasi agar cuan mengalir lebih deras. Maka rusaklah sudah negara, keluar dari cita-cita dan tujuan berdirinya negara mencerdaskan anak bangsa.

Siapapun yang teriak lantang mengingatkan penguasa akan dicap radikal bahkan dilabeli anti pemerintah dan mereka harus berhadap hadapan dengan aparatur negara, padahal sesungguhnya merekalah orang-orang yang peduli dan cinta negaranya yang sedang mengalami salah arah, sebelum terjun ke jurang mereka berteriak demi menyelamatkan negara agar tidak hancur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline