Lihat ke Halaman Asli

Badrut Tamam

Blogger dan Contentpreneur

Puisi | Bocah Penghuni Istana Jiwa

Diperbarui: 10 Juni 2020   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bocah Merah Putih (Sumber Foto : gagasanriau.com)

Berhentilah mematungkan diri disana
Bergegaslah kemari untuk dekap tubuhku
Biarkan jiwa-jiwa kita saling beradu mengikat rindu
Mengalir bersama dalam alur panjang sang waktu

Pada tubuhmu
memang tiada terukir darahku
Namun sangatlah deras mengalir kasih dari sebuah nama
Yang kerap singgah mengukir jiwaku

Engkau adalah sang bocah
Penghuni istana jiwa
Engkaulah sang bocah
Dengan wajah yang selalu tergambar di lorong-lorong jiwa

Tanpa ukiran darahku, tiadalah mengapa
biar kuukir jiwamu begitu rupa, agar bisa menjadi permata indah
Yang kelak akan mengerti bahasa-bahasa jiwa
Menatap dunia dengan dua mata terbuka

Engkaulah sang bocah,
penghuni istana jiwa
bertumbuhlah tegak, mewarnai dunia
Menabur asa senantiasa, diatas taman cita-cita

(Lumajang, "Untuk Sebuah Nama")




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline