Lihat ke Halaman Asli

Sahro Wardil Lathif

Berisi tulisan tulisan kegelisahan batin, dan pergolakan pemikiran serta action yang bisa ku lakukan

Mendobrak Benteng Indonesia "Cemas" Menuju Indonesia "Emas" 2045 bersma Kartini

Diperbarui: 21 April 2024   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bertepatan dengan hari kartini 21 April 2024 ini saya ingin membangunkan kesadaran kita bersama terkait kecemasan-kecemasan masa kini menuju keemasan Indonesia yang dicita-citakan pada 2045 dengan gagasan Kartini yang biasanya kita peringati hanya dengan karnaval memakai konde dan kebaya.

Perlu kita ingat bersama, bahwa di tengah gempuran modernisasi dan kompleksitas era digital, sosok Kartini tetap relevan dan menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia. Semangatnya yang pantang menyerah, kecerdasannya yang luar biasa, dan visinya yang maju menjadikannya ikon pemberdayaan perempuan dan kemajuan bangsa.

Bagi Indonesia yang mencanangkan visi Indonesia Emas 2045, Kartini bukan sekadar pahlawan masa lampau, tetapi juga kompas moral dan pemandu arah menuju masa depan yang gemilang. Tulisan ini akan mengupas peran di masa lalu Kartini yang relevan untuk kita menyongsong Indonesia Emas 2045 dari beberapa sudut pandang:

1. Pemberdayaan Perempuan:

Pencetus Kesetaraan Gender: Kartini, melalui surat-suratnya, mencetuskan gagasan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan untuk mengenyam pendidikan, berkarya, dan berkontribusi bagi bangsa. Hal ini sejalan dengan salah satu pilar Indonesia Emas 2045, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera, di mana perempuan memiliki peran dan peluang yang sama dengan laki-laki.

Pelopor Pendidikan Perempuan: Kartini mendirikan sekolah bagi anak perempuan di Rembang, membuka jalan bagi akses pendidikan bagi perempuan di era yang masih kental dengan patriarki. Semangatnya ini mendorong terciptanya generasi perempuan terdidik dan berkualitas, yang menjadi salah satu kunci mencapai Indonesia Emas 2045.

2. Kebangkitan Nasionalisme:

Cinta Tanah Air: Kartini menanamkan rasa cinta tanah air yang mendalam dalam surat-suratnya. Ia mendorong perempuan untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Semangat nasionalisme ini sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045, yaitu mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan berdaya saing di kancah internasional.

Kritisme Sosial: Kartini berani mengkritik norma-norma sosial yang timpang dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Semangat kritisnya ini mendorong lahirnya generasi yang berani menyuarakan pendapat dan memperjuangkan keadilan, elemen penting dalam membangun Indonesia Emas 2045.

3. Modernisasi dan Kemajuan Bangsa:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline