Katanya Indonesia ini negara yang paling beragama, kemudian spiritualnya tinggi tapi kenapa netizen kita ini, katanya netizen terheboh di dunia..?
Sebenarnya alami saja Indonesia bisa terkepo di dunia nomor 2 itu, padahal katanya tadi dibangun dari spiritual. Jadi umumnya orang Indonesia adalah masyarakat terkepo dan kemudian selalu pengen lihat orang lain susah saja.
Manusia adalah masyarakat yang hidup secara biologis, makhluk yang diburu dan memburu.
Kita bukan di puncak rantai makanan, kita juga bukan ada di dasarnya. Karena itulah dalam sepanjang sejarah, manusia selalu berusaha untuk terus-terusan ada dalam kelompok. Karena kelompok bisa memberikan kepada mereka kenyamanan, ketenangan, keamanan saat mereka hidup dalam kelompok.
Sebagai simulasinya adalah ketika ada satu orang, kemudian ada satu macan, maka kemungkinannya adalah 100% kita mati di situ.
Tapi kalau kita hidup dalam satu kelompok, kemungkinannya bisa menjadi banyak. Kemungkinan yang pertama, teman kita yang dimakan macan. Jadi kemungkinannya satu berbanding 10 kita selamat, 90% kita selamat atau 10 itu bersatu dan mengalahkan macan kemungkinan kita 100% selamat.
Maka kelompok itu penting, kemudian kita simulasikan bahwa kelompok itu sedang dikejar-kejar sama singa. Siapa yang paling takut, adalah orang yang berlari paling belakang dari kelompok itu, dan yang paling senang adalah yang di tengah, dan yang di depan, karena senang dia paling jauh dari ancaman.
Sekarang yang penting, saya lebih cepat dari yang di belakang aja udah selesai. Nah itu dia, ketika kita senang lihat orang lain susah, itu maksudnya adalah ketika kita ada paling belakang, dan ada macan di belakang kita, itu cara terbaik kita untuk bisa selamat adalah orang yang di depan kita tarik, menjadi di belakang, itu alamiah.
Akhirnya ketika ada orang sukses, sedangkan kita miskin, maka yang terngiang adalah bagaimana caranya kita hancurkan martabatnya, hancurkan apanya, agar dia di bawah kita. Jadi tidak terlalu terancam.
Lalu apakah hal demikian cuma di Indonesia atau di negara lain juga..? Jawabannya adalah di seluruh dunia, dalam lingkup masyarakat yang inferior.