Belakangan ini media sosial khususnya twitter banyak membincangkan tentang kasus permadi arya atau sering disebut abu janda, ia menjadi sorotan publik lantaran cuitanya di twitter. Dia menyebut ada islam yang aroga dikarenakan telah mengharamkan tradisi kearifan lokal indonesia.
"Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu Sunda Wiwitan, Kaharingan dll. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal", kicaunya lewat akun @permadiaktivis1, Senin (25/1).
Hal tersebut menjadi banyak diperbincangkan di twitter dengan hasteg #savepermadiarya, jagat twitter tidak sedikit yang membela dan ada pula yang menjatuhkan.
Dalam hal ini tentunya kita ingat dengan 1 Teori komunikasi yaitu Teori spiral keheningan.
Teori spiral keheningan adalah sebuah teori yang berkaitan dengan pendapat masyarakat antara masyarakat mayoritas dan masyarakat minoritas , teori ini membahas awal mula terbentuknya opini/pendapat publik di masyarakat .
Dalam teori ini opini masyarakat mayoritas akan menekan opini masyarakat minoritas ,sehingga muncul sebuah keraguan dari sisi minoritas untuk mengeluarkan opininya dikarenakan adanya ketakutan dengan opini mayoritas sehingga opini kaum minoritas seakan -akan seperti terisolasi atau tenggelam.
dalam teori ini hanya ada 2 asumsi ,yakni opini yang dapat diterima oleh masyarakat serta opini yang ditolak .
Dalam kasus ini masyarakat mayoritas perpendapat jika permadi arya itu salah, Dia telah menyebarkan ujaran kebencian bermuatan SARA dan sebaliknya masyarakat minoritas berpendapat jika permadi arya itu bener dia hanya melontarkan cuitan yang bersifat personal dan tidak maksud untuk menyebarkan ujaran kebencian kepada masyarakat.
seperti cuitan twitter dari @kuncoro29945391 dia menyebutkan
"Orang orang yang ngejeleki abu janda alias permadi mungkin mereka belum pernah ketemu langsung. Sebaik dan sehumble itu dia sama orang baru, salah satunya ke gue. Gue yang awalnya fans, malah bisa jadi temen. Semua yg udah ketemu dia pasti setuju sama gue. #SavePermadiArya".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H