Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wardhana

TERVERIFIKASI

soulmateKAHITNA

Kenangan yang Diwariskan dalam Buku Bekas dan Lawas

Diperbarui: 9 Juli 2023   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga buku pada tahun 1970-an (dok.pribadi).

"Buku bekas bukan barang sembarangan. Setiap mendapat buku bekas dan lawas, saya menanti penuh penasaran. Warisan kenangan apa yang akan saya dapatkan?"

Saya sedang sangat senang memandangi sebuah buku. Hanya memandangi tanpa membaca isinya. Sebab cerita di dalamnya sudah lama saya lahap. Meski dari cover yang berbeda, tapi sama judulnya.

Buku yang saya maksud ialah Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini yang merupakan edisi klasik. Yakni yang diterbitkan pertama kali oleh Pustaka Jaya pada tahun 1973-1979.

Sudah tentu kenampakkannya penuh dengan kelawasan. Desain cover, kertas halaman, dan cetakan-cetakan di atasnya bernuansa jadul. Ilustrasi covernya unik sekali. Seperti goresan cat air yang membentuk wujud tertentu serupa wanita dan layar sebuah kapal.

Aroma kertasnya menyengat seolah telah memerangkap banyak debu, udara dan kelembaban yang melingkunginya selama 50 tahun. Sedangkan pada jilid yang menyatukan lembaran-lembaran kertasnya dijumpai untaian benang halus. Pertanda bahwa buku ini tidak hanya direkatkan dengan lem, tapi dijalin pula dengan jahitan jelujur-jelujur sederhana.

Saya mendapatkan buku ini secara tak sengaja pada Juni lalu dari seorang penjual buku bekas di Malang. Itu menjadi salah satu hari keberuntungan saya. Mendapatkan buku klasik berusia puluhan tahun, bercover lawas, dari penulis favorit dan dengan harga yang lebih menonjolkan kebaikan hati sang penjual. Tanpa saya tawar si penjual mempersilakan saya mengambilnya dengan ganti uang yang cuma seharga semangkuk bakso. Apalagi namanya kalau bukan keberuntungan atau rezeki?

Pada Sebuah Kapal, edisi klasik dari tahun 1973 (dok.pribadi).

Dan memang itulah yang membuat saya senang membeli buku bekas. Selain harganya murah, saya bisa ikut andil kecil dalam langkah mengurangi sampah. 

Membeli buku bekas dan lawas juga kerap mempertemukan saya pada pecinta dan kolektor buku yang ketelatenannya merawat buku membuat saya kagum. Beberapa kali saya dapatkan buku-buku berusia puluhan tahun yang masih baik kondisinya. Utuh halamannya meski kekurangan di sana-sini seperti sampul dan jilid yang melapuk tidak bisa dicegah. 

Menjatuhkan pilihan pada buku bekas juga menuntun saya pada pertemuan-pertemuan tak terduga di mana buku-buku lawas dan langka itu seolah sedang menanti untuk ditemukan oleh pemilik barunya. Ambil contoh Pada Sebuah Kapal yang saya ceritakan di atas. Edisi lawas buku tersebut jelas sudah tidak diterbitkan lagi. Mencarinya pun tidak mudah. Pecinta Nh. Dini yang memilikinya kemungkinan besar tidak akan melepasnya begitu saja meski ada yang datang menawarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline