Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wardhana

TERVERIFIKASI

soulmateKAHITNA

Siapkan Lagi "Isoman Kit", meski Tak Berharap Sakit

Diperbarui: 12 Februari 2022   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Isoman kit" semasa pandemi Covid-19: masker, obat penurun demam, termometer, dan oxymeter (dok.pribadi).

Hari ini, 11 Februari 2022, Covid-19 berulang tahun yang kedua. Terhitung sejak WHO menetapkan nama resmi untuk pneumonia misterius dari Wuhan dengan sebutan Coronavirus Disease 19 (Covid-19) pada 11 Februari 2020. Sedangkan di Indonesia, Covid-19 diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020 oleh Presiden Jokowi.

Terserah hendak berpijak pada pengumuman WHO atau pemerintah Indonesia. Satu yang pasti tak perlu pula mengucapkan "selamat ulang tahun" kepada Covid-19. Kita justru berharap Covid-19 tidak akan panjang umur.

Walau saya memulai bulan ini dengan ketidaknyamanan. Seorang teman pada 4 Februari 2022 lalu mengabarkan sedang isoman. Ia yang masih lumayan muda terpapar Covid-19.

Di grup whatsapp ia sempat curhat mengungkapkan rasa  heran dan kebingungan.  Sebab ia merasa sudah ketat menerapkan protokol kesehatan. Vaksin pun lengkap sudah.

Apa mau dikata ternyata pilek dan demam yang sempat ia rasakan selama 2 malam menjadi penanda virus SarsCov-2 menyerang sel-sel tubuhnya. Ia pun merasa sedikit lemas, walau katanya tak terlalu kepayahan.

Sudah pasti kami teman-temannya lumayan terkejut mendapat kabar tersebut. Namun,  sebisa mungkin kami menghibur dan menguatkannya. "Wes, digawe seneng koyo biasane wae (sudah, dibawa bahagia seperti biasa)", kata seorang di antara kami. Sementara yang lain menawarkan bantuan untuk mengirim cemilan, vitamin, hingga meminjamkan oxymeter.

Meski sekarang teman kami kondisinya semakin membaik, apa yang dialami olehnya membawa pesan  yang sangat penting. Saya menangkap pesan tersebut secara serius. Bahwa gelombang ketiga yang dipicu oleh varian Omicron sebaiknya tidak dianggap remeh.

Ringannya gejala yang ditimbulkan bukan berarti virus Covid-19 telah sepenuhnya melemah. Kenyataan bahwa varian baru lebih mampu menginfeksi kelompok muda usia, para penyintas, dan telah menginfeksi lebih banyak anak-anak menandakan bahwa kewaspadaan tidak boleh berkurang, bahkan perlu ditingkatkan. Termasuk oleh para penyintas seperti saya.

Walau sejumlah negara telah mengendurkan protokol kesehatan sampai ada yang mencabut kewajiban masker, tapi di Indonesia perang masih jauh dari selesai. Belum saatnya kita kembali bebas jalan-jalan, berwisata, dan berkumpul dengan cara-cara lama. Belum saatnya kita melepas masker.

Oleh karena itu, saat mengetahui teman kami terpapar Covid-19, saya putuskan untuk memeriksa kembali "isoman kit" yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline