Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wardhana

TERVERIFIKASI

soulmateKAHITNA

Untuk Bahagia saat Lebaran Kita Butuh Uang yang Cukup

Diperbarui: 11 Mei 2019   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perencanaan keuangan yang baik perlu dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan lebaran (dok. pri).

Uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Ini adalah pedoman universal yang melegakan karena menjadi pengingat bagi manusia agar tidak lupa bersyukur.

Namun, realitas juga berkata bahwa bila memiliki uang yang cukup orang bisa lebih leluasa mengupayakan kebahagiaan. Bermacam-macam sumber kebahagiaan dan kondisi keuangan yang baik memungkinkan terlaksananya urusan-urusan yang bermuara pada perasaan bahagia. Tersedianya dana yang cukup memudahkan kita menggapai keinginan-keinginan.

Menjelang Ramadan banyak orang berusaha keras untuk memastikan bahwa mereka akan memiliki cukup dana, paling tidak sampai Idulfitri. Ada kebutuhan dan kebahagiaan tak tergantikan yang ingin dipenuhi saat lebaran. 

Hari ini banyak orang merasa nelangsa karena harga tiket pesawat melonjak di luar kewajaran. Memang masih ada alternatif transportasi lain, tapi tidak sedikit yang terpaksa menunda mudik dengan pertimbangan keuangan. Itu berarti menunda kebahagiaan berkumpul bersama orang tua dan keluarga tercinta. 

Gambaran tersebut setidaknya memperlihatkan bahwa bila kondisi keuangan baik, kita bisa merayakan lebaran dengan lebih bahagia. Oleh karena itu, perencanaan keuangan untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri harus dipersiapkan sebaik mungkin. Kalau perlu dimulai sejak sebelum Ramadan untuk mengantisipasi beberapa hal tak terduga.

Susun Anggaran Keuangan

Mulailah dengan menyusun anggaran berdasarkan rencana kebutuhan selama Ramadan dan Idulfitri. Kebutuhan Ramadan hingga Idulfitri umumnya mudah diidentifikasi karena kita telah berulang kali menjalani puasa dengan fenomena ekonomi, sosial, budaya yang kurang lebih sama. Meski demikian kita tetap harus melakukan perencanaan secara cermat.

Misalnya, kebutuhan yang tidak bisa dihindari selama Ramadan seperti konsumsi untuk berbuka dan sahur. Alokasinya diambil dari pendapatan bulanan dengan perlakuan yang tidak jauh berbeda seperti konsumsi rutin harian di luar puasa karena pada saat Ramadan waktu makan sebenarnya hanya bergeser. 

Dana untuk tiket mudik bisa dikumpulkan sedikit demi sedikit dari pendapatan beberapa bulan sebelumnya jika sejak awal kita berniat mudik dengan pilihan moda transportasi yang lebih mahal atau membawa keluarga. Tiket moda transportasi juga bisa dibeli lebih awal dengan harapan mendapat harga lebih murah. Alokasinya tetap dari pendapatan bulanan.

Intinya rencanakan sejak awal setiap pos pengeluaran Ramadan sampai lebaran dalam bentuk daftar kebutuhan yang disesuaikan dengan anggaran atau pendapatan.

THR untuk Kebutuhan Khas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline