Banyak kegiatan bisa dilakukan untuk saat momen lebaran. Selain bersilaturahmi dengan mengunjungi keluarga serta kerabat, atau berwisata ke tempat rekreasi, menyalurkan hobi juga menjadi pilihan yang menyenangkan. Seperti dilakukan oleh David, pemuda asal Purwokerto yang memilih bermain Tamiya saat libur lebaran.
Bersama tiga temannya, David mengunjungi arena trek balap Tamiya di sebuah pusat perbelanjaan di Purwokerto pada Kamis (7/7/2016) siang. Bukan hanya mereka, sejumlah orang termasuk anak-anak juga terlihat asyik memainkan mobil balap mini yang dulu identik dengan film kartun asal Jepang tersebut.
David adalah penggemar berat mobil balap Tamiya. Ia sudah memainkannya sejak kecil. Dari hanya merakit dan memainkan, kini ia mahir mengutak-atik mobil Tamiya. Meng-upgrade dinamo untuk menambah kecepatan hingga memodifikasi chasis bisa dilakukannya dengan mudah.
Dalam seminggu David biasa bermain Tamiya tiga hingga empat kali. Saat datang ke trek balap, ia tak hanya membawa unit mobil Tamiya. Satu set rak berisi perlengkapan lengkap Tamiya juga dibawa. Di dalamnya ada banyak sparepart dan aksesoris mobil balap Tamiya.
Bagi penggemar berat seperti David, menyiapkan Tamiya untuk dimainkan tak ubahnya menyiapkan mobil atau sepeda motor sebelum digunakan. Memeriksa chasis, roda, dinamo dan sparepart lainnya adalah rutinitas wajib sebelum menurunkan Tamiya ke trek. David juga tak cepat puas. Setelah menyelesaikan beberapa putaran, ia akan selalu mencoba setingan baru sampai menemukan kepuasan dari performa Tamiya miliknya.
Untuk menambah keseruan, David dan para penggemar Tamiya lainnya bergabung dalam komunitas. Selain bermain bersama, di komunitas mereka juga bisa berbagi pengalaman, keahlian hingga bertukar spare part. Mereka juga rajin mengikuti perlombaan Tamiya yang sering digelar di Purwokerto.
David lalu menceritakan empat kategori Tamiya yang dilombakan. Untuk yang mengandalkan kecepatan ada kategori Speed dan Loop. Trek yang digunakan hanya lurus dan pemenangnya ditentukan dari catatan waktu tercepat menyentuh finish. Selanjutnya ada kategori STB dan STO yang lebih menantang. Selain trek yang lebih rumit dengan tikungan dan jumping, aturan untuk kedua kategori tersebut juga lebih ketat.
Tamiya untuk balapan STB wajib menggunakan settingan 4 WD dan dilarang melakukan upgrade sparepart dalam bentuk apapun. Body yang digunakan hanya berasal dari kit standar dan dikunci pada chasis. Modifikasi bentuk dan warna body diperbolehkan asal tidak menghilangkan bentuk aslinya. Tamiya STB hanya diperbolehkan menggunakan chasis kit standar.
Sementara untuk STO wajib menggunakan chasis, ban, dan velg asli Tamiya. Modifikasi chasis diperbolehkan namun harus menggunakan spare part Tamiya bernomor. Penmambahan aksesoris seperti bumper depan dan belakang juga tidak dilarang namun akan diperiksa sebelum balapan.
Pemenang balap Tamiya kategori STB dan STO tidak didasarkan pada kecepatan menyentuh garis finish. Melainkan daya tahan dan catatan waktu terbaik yang dicapai mobil selama beberapa kali putaran.
Demi hobi bermain Tamiya, orang-orang seperti David mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Trek tempat untuk bermain memang bisa digunakan secara gratis kapan saja. Tapi untuk membeli dan merakit satu set Tamiya standar kit, seseorang perlu mengeluarkan minimal Rp250.000. Lalu berapa budget terbesar yang bisa dikeluarkan oleh seorang hobiis Tamiya?. David pun menyebutkan angka 4 juta rupiah.