Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wardhana

TERVERIFIKASI

soulmateKAHITNA

SUCA, Gaya Cerdas Membumikan Stand Up Comedy

Diperbarui: 7 Desember 2015   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Stand Up Comedy Academy, panggung kompetisi Stand Up Comedy di Indosiar (twitter.com/IndosiarID)."][/caption]

“Stand up comedy adalah komedi yang cerdas itu hanya mitos”. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Raditya Dika saat menjadi juri Stand Up Comedy Academy beberapa waktu lalu. Radit menanggapi kesan yang selama ini berkembang bahwa stand up comedy adalah komedi cerdas. Begitu cerdasnya stand up comedy sehingga untuk tertawa orang harus berpikir keras lebih dulu. Begitu cerdasnya sehingga hanya penonton yang berotak pintar dan bernalar tinggi yang bisa duduk di depan panggung stand up comedy.

Akan tetapi, doktrin “komedi cerdas” ternyata hanyalah mitos. Terminologi cerdas memang sah-sah saja digunakan tapi juga pantas diperdebatkan. Hal terpenting dari stand up comedy adalah menyampaikan pesan atau ide yang dapat dimengerti penonton dan diterima dalam bentuk kelucuan.

Penjelasan Raditya Dika cukup melegakan dan membesarkan hati saya. Karena jika untuk menikmati stand up comedy seseorang harus memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau untuk tertawa saja orang perlu menyediakan otak dan nalar setara Enstein, maka sial bagi saya yang tak secerdas orang lain dan sering gagal tertawa saat menyaksikan kegaringan beberapa aksi stand up comedy.
***
Stand Up Comedy Academy (SUCA) adalah kompetisi stand up comedy gagasan Indosiar. Tayang perdana pada 5 Oktober 2015 dan berakhir dengan grand final pada 13 November 2015, SUCA tak hanya menata ulang doktrin “komedi cerdas”. Namun, juga menyuguhkan berbagai keseruan baru panggung stand up comedy.

SUCA mengusung format yang agak berbeda dengan kompetisi atau panggung stand up comedy yang lebih dulu ada, sebut saja Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV dan Stand Up Comedy Show Metro TV.

[caption caption="Line up juri SUCA (twitter.com/IndosiarID)."]

[/caption]

[caption caption="Para mentor SUCA (twitter.com/IndosiarID)."]

[/caption]

SUCA menampilkan 24 komika peserta yang dibagi ke dalam 4 grup. Selama berkompetisi para peserta didampingi oleh 5 mentor tetap yang membantu mempersiapkan dan mengembangkan materi. Kelima mentor adalah komika berpengalaman, yaitu Arief Didu, Mo Sidik, Isman, Daned Gustama dan Gilang Bhaskara. Selain itu ada Raditya Dika dan Pandji yang menjadi mentor spesial.

Ditayangkan Senin hingga Kamis setiap minggunya, SUCA dipandu oleh trio host yaitu Gading Martin, Andhika Pratama dan Gilang Dirga. Komika Uus juga beberapa kali dihadirkan sebagai “host magang”.

Eliminasi di setiap grup berlangsung secara simultan sampai akhirnya terpilih 3 besar. Eliminasi dan penentuan sang juara diputuskan berdasarkan penilaian para juri yang juga bertindak sebagai komentator. Nama-nama beken seperti Raditya Dika, Ernest Prakasa, Pandji Pragiwaksono, Abdel, Eko Patrio dan Shoimah bergantian mengisi line up kursi juri. Nama-nama lain seperti Ge Pamungkas, Babe Cabita dan Kemal Pahlevi juga hadir sebagai juri tamu/pengganti.
***
Beragam asumsi dan pandangan bertebaran sepanjang digelarnya SUCA. Ada yang menganggap format kompetisinya aneh karena tidak sama dengan SUCI. Ada yang menilai susunan juri kurang pas karena tidak semuanya adalah pelaku stand up comedy. Tak sedikit juga yang mempertanyakan keberadaan SUCA dikaitkan dengan stereotype panggung kompetisi Indosiar selama ini.

Selain itu, ada yang menyoroti beberapa peserta yang sudah pernah ikut kompetisi lain sehingga dianggap tidak patut berkompetisi lagi di SUCA. Banyak di antara kontestan SUCA memang sudah pernah tampil di TV, seperti Yudha Keling, Heri Hore, Lolox, Benedictus Siregar, Dono dan Ricky Watimena.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline