[caption caption="Warga dan wisatawan berebut Gunungan Bakpia di Ngampilan, Kota Yogyakarta pada Senin sore (14 Septembert 2015)."][/caption]
Kawasan Ngampilan Kota Yogyakarta terutama di sepanjang Jalan KS Tubun mendadak penuh sesak pada Senin sore, 14 September 2015. Warga dan para wisatawan bersama-sama mengikuti Berebeg atau Gerebeg Gunungan Bakpia dalam rangka Bakpia Day 2015.
Ada 8000 bakpia yang disusun ke dalam gunungan lanang dan gunungan wadon. Kedua gunungan tersebut diarak sepanjang jalan KS Tubun. Peserta arak-arakan atau kirab adalah masyarakat Ngampilan terutama para pembuat bakpia. Ngampilan selama ini memang dikenal sebagai sentra bakpia patuk yang menjadi oleh-oleh wajib bagi wisatawan setiap datang ke Yogyakarta.
[caption caption="Peserta Kirab Gunungan Bakpia."]
[/caption]
[caption caption="Peserta kirab mengenakan kostum unik masing-masing."]
[/caption]
[caption caption="Punakawan pun ikut kirab."]
[/caption]
Kirab yang dimulai pukul 16.00 WIB tersebut berlangsung meriah. Semua peserta tampil dengan gaya dan keunikan masing-masing. Para perwakilan pembuat bakpia berjalan sambil membawa papan nama dan kardus bertuliskan merk produk bakpia buatan mereka. Sementara para orang tua yang mengenakan pakaian adat dan kostum tradisional seperti tokoh wayang Punakawan dan prajurit rakyat. Beberapa orang juga mengenakan lurik sambil menuntun sepeda onthel. Bahkan ada juga kelompok ibu-ibu yang memainkan alat musik sambil bernyanyi sepanjang kirab berlangsung.
[caption caption="Warga dan wisatawan memadati Jl KS Tubun, Ngampilan menunggu Gunungan Bakpia."]
[/caption]
[caption caption="Perwakilan pembuat bakpia dengan nama dan merk produk masing-masing."]
[/caption]
Sepanjang jalan warga dan wistawan berjejer menyaksikan kirab Gunungan Bakpia. Banyak di antara mereka yang bahkan ikut berjalan mengikuti gunungan hingga berakhir di sebuah tanah lapang.
Memasuki tanah lapang yang menjadi pusat acara berebeg, gunungan bakpia langsung disambut banyak orang yang sudah memadati tempat tersebut. Antusiasme warga dan wisatawan sangat besar hingga di antara mereka terlihat memanjat tembok rumah di sekeliling tanah lapang.