Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wardhana

TERVERIFIKASI

soulmateKAHITNA

4 Tahun Mengoleksi Mira W

Diperbarui: 26 Agustus 2015   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Novel-novel karya Mira W koleksi saya."][/caption]

Gara-gara semalam membaca tulisan perdana Penerbit Gramedia Pustaka Utama di Kompasiana yang berjudul “40 Tahun Mira W Berkarya”, saya mendadak ingat jika ada 2 novel Mira W yang belum selesai saya baca sejak terbeli lebih dari setengah tahun yang lalu. Kedua novel itu adalah “Sisi Merah Jambu” dan “Semburat Lembayung di Bombay”.

Nama Mira W sudah sering saya dengar sejak SMA. Ibu guru pelajaran Bahasa Indonesia sering membahas novel-novel Mira W dan menjadikannya contoh dalam berbagai topik pelajaran. Sementara melalui TV saya tidak terlalu menyadari ada beberapa judul karyanya yang diangkat ke dalam judul sinetron. Demikian halnya film-film yang diadaptasi dari novel-novel itu.

Akan tetapi saya baru benar-benar membaca dan menyukai Mira W pada tahun 2011. Di sebuah toko buku secara tak sengaja saya menemukan sebuah novel mungil bersampul gambar bunga yang cantik. Membaca ringkasan di sampul belakang saya menjadi tertarik. Selesai membacanya seketika saya jatuh cinta. Novel itu berjudul “Trauma Masa Lalu” yang saya beli pada 11 Januari 2011. Sejak saat itulah saya suka mencari karya-karya Mira W setiap kali ke toko buku atau pameran buku.

[caption caption="Sebagian karya Mira W yang saya kumpulkan dari tahun 2011."]

[/caption]

Ada sekitar 15-20 judul karya Mira yang sudah saya baca. Beberapa di antaranya belum sampai halaman terakhir. Sementara sekitar 2-3 judul entah ada di mana sekarang. Kehilangan atau melewatkan karya-karya Mira W adalah hal yang merugikan. Apalagi setelah membaca ringkasan 40 tahun perjalanan Mira W di Kompasiana itu. Betapa beruntungnya orang yang bisa mengkoleksi banyak karya cetak dari penulis besar tanah air ini.

“Trauma Masa Lalu” adalah salah satu karya terbaik Mira W. Berkisah tentang perjalanan hidup dan cinta seorang wanita bernama Marisa yang penuh nestapa. Ia yang dilahirkan dari keluarga tak sempurna sempat jatuh cinta kepada pamannya sendiri yang usianya berjarak 18 tahun. Berbagai peristiwa tak hanya menempanya menjadi wanita kuat, tapi juga diselimuti rasa dendam.

[caption caption=""Trauma Masa Lalu"."]

[/caption]

[caption caption=""Di Bahumu Kubagi Dukaku"."]

[/caption]

Ada juga novel berjudul “Di Bahumu Kubagi Dukaku” yang mengambil latar kehidupan rumah tangga. Cinta, pengorbanan dan penghianatan menjadi isian cerita yang penuh dinamika. Saya mendapatkannya pada Juni 2011.

“Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat” tak kalah manis. Novel romantis bersampul merah muda ini menceritakan perjalananan hidup seorang wanita bernama Arini. Kisahnya dimulai dari sebuah pilihan hidup yang salah. Suami dan sahabatnya membuatnya menderita hingga akhirnya ia bangkit dan menemukan cinta sejatinya. Nick, pria yang jauh lebih muda darinya menjadi kereta yang membawanya kembali meraih hidup dan kebahagiaanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline