[caption caption="Mikroskop Elektron Pemindai (SEM) di Balai Konservasi Borobudur Kementerian Pendidikan."][/caption]
Pada abad 16 sebuah alat bernama mikroskop diperkenalkan oleh Hans dan Zaccahrias Janssen. Mikroskop sederhana itu kemudian disempurnakan oleh Robert Hooke dan Anthony van Leewuwenhoek pada abad 17. Sejak saat itu lompatan penemuan mikroskop melahirkan banyak penemuan dan teori baru dalam ilmu pengetahuan.
Mendengar kata mikroskop pikiran sebagian besar orang mungkin langsung tertuju kepada aktivitas penelitian yang njlimet dan memusingkan. Namun sebenarnya mikroskop bisa digunakan siapa saja dan tak melulu untuk kegiatan penelitian yang rumit. Seorang pakar batu akik bisa memanfaatkan mikroskop untuk mendukung pekerjaannya, seperti halnya siswa sekolah menggunakan mikroskop dalam praktikum IPA.
Meski demikian pada dasarnya mikroskop memang piranti yang spesifik. Penelitian yang secara intensif menggunakan mikroskop biasanya juga hanya dari bidang ilmu tertentu terutama biologi dan kedokteran. Kemampuannya menjangkau bidang pandang yang tak didapat dari penglihatan mata normal membuat mikroskop sangat berguna untuk pengamatan, pengumpulkan data dan identifikasi.
Secara umum mikroskop yang dijumpai dan digunakan di sekolah, perguruan tinggi dan lembaga riset saat ini berjenis compound microscope. Mikroskop yang saya miliki juga dari jenis ini. Compound microscope adalah mikroskop cahaya dengan banyak lensa yang digunakan untuk mengamati materi atau sediaan tipis yang dipasang di gelas benda dan ditutup dengan gelas kaca tipis. Sumber cahaya untuk mikroskop ini berasal dari cahaya matahari atau cahaya lampu/iluminasi.
[caption caption="Silinder tembaga sebagai penyokong sampel yang akan diselubungi emas dan dihujani elektron dalam mikroskop elektron."]
[/caption]
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tantangan untuk memecahkan misteri seputar makhluk hidup dan kehidupannya semakin besar. Peran mikroskop pun tak bisa diabaikan bahkan semakin siginifikan. Di saat yang sama muncul keterbatasan dalam penggunaan mikroskop. Mikroskop cahaya memiliki keterbatasan perbesaran dan daya pisah. Oleh karena itu dalam beberapa hal mikroskop cahaya tak mampu menjangkau bidang pandang secara lebih detail. Hingga akhirnya kembali terjadi sebuah lompatan revolusioner dengan lahirnya mikroskop elektron.
[caption caption="Alat hampa udara tempat terjadinya ionisasi dan pemercikan emas dalam penelitian menggunakan mikroskop elektron."]
[/caption]
Mikroskop elektron pertama kali diperkenalkan tahun 1931. Dari bentuk yang masih sederhana, mikroskop elektron kemudian berkembang semakin canggih. Menariknya meski lahir di Eropa, mikroskop termasuk mikroskop elektron justru dikembangkan secara pesat oleh negara-negara Asia terutama Jepang dan China.
Tak hanya bentuknya yang berbeda, kecanggihan dan prosedur pengoperasian mikroskop elektron juga tak sama dengan mikroskop cahaya. Oleh karena itu tidak semua orang leluasa menggunakannya.
[caption caption="Perangkat mikroskop elektron pemindai lengkap dengan layar komputer pengamatan."]
[/caption]