Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wardhana

TERVERIFIKASI

soulmateKAHITNA

Ketika Malioboro Jadi Panggung Tari Jalanan (Jogja International Street Performance 2014)

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14118669081442954848

Aksi penari di trotoar Malioboro saat pembukaan Jogja International Street Performance 2014 pada Sabtu sore (27/9/2014).

Malioboro mendadak menari pada Sabtu sore (27/9/2014). Kawasan yang sehari-hari sudah sangat ramai itu berubah lebih semarak dan penuh warna. Ratusan orang berkerumun di titik Nol kilometer. Sementara di tempat lain para pengunjung Malioboro yang sedang berjalan-jalan menikmati sore dikejutkan langkahnya oleh aksi sekelompok orang yang tiba-tiba menyulap trotoar menjadi panggung tari mereka.

1411867173842068154

Sepenggal suasana Malioboro sesaat sebelum pembukaan JISP 2014.

1411867238742644822

Di sudut lain penari dari asuhan Didik Nini Thowok siap beraksi.

14118673132034125423

Para penari menunggu tampil.

1411867348123921883

Para penari memasuki trotoar Malioboro.

Jogja International Street Performance (JISP) kembali digelar. Event tahunan yang identik dengan suguhan gerak tari di ruang-ruang publik dan jalanan ini menyuguhkan pertunjukkan kreasi tari kontemporer yang tak biasa. Disebut tak biasa karena tak ada panggung khusus yang didirikan untuk para penari. Sebagai gantinya mereka menari di ruang-ruang terbuka dan di jalanan. Di tengah kerumunan langkah kaki dengan bising kendaraan melintas di jalan, para penari unjuk diri.

Para penari yang terdiri dari seniman tari profesional, siswa SMP-SMA hingga perguruan tinggi secara bergantian menampilkan ragam bentuk tarian selama hampir 2 jam di kawasan Malioboro. Mereka menyebar di sejumlah titik mulai dari Nol kilometer Yogyakarta, depan Istana Negara Gedung Agung hingga ke sejumlah trotoar di Jalan Malioboro. Tak ayal aksi mereka pun menarik sekaligus wisatawan lokal maupun mencanegara yang sedang mengunjungi Malioboro.

1411867949486633230

Pusat keramaian JISP 2014 pada Sabtu sore kemarin ada di Titik Nol Kilometer. Di kedua sisi trotoar yang bersebarangan sejumlah grup tari secara simultan menampilkan gerak tari dengan iringan musik terdengar rancak. Lenggak-lenggok para penari yang tak henti menebar senyum sepanjang aksi membuat penonton betah menikmati setiap aksi yang ditampilkan. Tak sedikit pemakai kendaraan yang sedang melintas melambatkan laju dan berhenti sejenak menuntaskan penasaran mereka terhadap keramaian sore itu.

Para penari yang beraksi berasal dari sejumlah sanggar tari, salah satunya adalah Sanggar Tari Natya Lakshita asuhan seniman tari terkenal Didik Nini Thowok. Menariknya sanggar Didik Nini Thowok tersebut member nama pertunjukkannya dengan judul “Ngamen Secara Langsung & Anti Korupsi”. Ngamen memang menjadi salah satu ciri khas aksi Didik Nini Thowok selama ini. Ia dan sanggarnya sering mendadak muncul di sejumlah ruang publik untuk mengamen tari.

1411867420494381756

Menari dengan kotak amal yang bisa diisi secara sukarela oleh penonton.

14118675011591050681

Aksi sanggar Didik Nini Thowok.

14118675631835459820

Menari dan terus menari.

Sama seperti tahun sebelumnya, selain “mendadak menari” aksi Sabtu sore kemarin pun mengusung konsep ngamen. Selama berlangsungnya pertunjukkan, sebuah kotak diletakkan di depan pengunjung agar siapapun bisa menyumbang sukarela untuk keperluan kaum yang membutuhkan. Untuk membuatnya menarik, beberapa penari menggunakan trik berhenti menari dengan cara mematung. Mereka baru akan melanjutkan gerakannya ketika ada penonton yang memasukkan uang ke dalam kotak sumbangan. Demi menyaksikan pertunjukkan tari sampai tuntas sejumlah penonton pun tak segan untuk menyumbang setiap kali momen itu terjadi.

1411867611132470793

gerak lembut dan senyum manis sang penari.

14118676621189990479

Rancak menari.

Tak hanya indah dengan ragam gerak tari dengan latar suasana Malioboro yang cantik. Pertunjukkan JISP jugapenuh warna dan keceriaan dengan tampilnya para penari yang didominasi wanita berparas manis. Dengan riasan dan kostum warna-warni aksi mereka tak hanya menyenangkan para penonton tapi juga menjadi incaran para pegiat fotografi.

Dibuka oleh penampilan tari dari murid SMA dan SMP, aksi menari di ruang publik semakin ramai tatkala puluhan penari berkostum biru dan oranye bergantian menarikan sejumlah tarian. Gerak tubuh yang lincah ditambah sorot mata yang tak lepas mengundang penonton membuat pertunjukkan begitu menyenangkan. Para penonton pun tak pelit bertepuk setiap kali para penari melakukan gerakan-gerakan yang menarik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline