Lihat ke Halaman Asli

Kazebara

Content Writer

Diskusi Branding bersama Alexander Thian, "Panjat Sosial Itu Halal"

Diperbarui: 10 Maret 2019   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Memasuki pintu gerbang Patjar Merah yang juga berwarna merah rasanya seperti memasuki surga. Ingin sekali berdoa pada Tuhan "Ya Tuhan.. aku ingin kaya". Biar bisa borong bku banyak-banyak. Ribuan buku mulai dari harga Rp 5000 bertumpuk sesuai dengan kategori. Belasan panitia sibuk dengan tugas masing-masing. Langsung saja aku berkeliling mengedarkan pandangan ke segala sudut meja.

Tiga buku yang ku idamkan terpampang di tumpukan pertama. Dengan senang hati langsung ku masukkan ke dalam kantong yang telah disediakan oleh panitia.

Sekilas tentang Patjar Merah. Festival literasi Patjar Merah ini pertama kalinya hadir di Yogyakarta. Acara ini akan berlangsung hingga 10 Maret 2019. Ada puluhan penulis yang mengisi sesi diskusi hingga lebih dari 8000 judul dan sejuta buku diskon besar-besaran dari 30-80 % di festival tersebut. Selain buku banyak acara keren setiap harinya dari pagi hingga malam hari. Semua bisa kamu lihat di IG @patjarmerah.id atau langsung meluncur ke gudang di Gedong Kuning, Kotagede, Yogyakarta mulai pukul 09.00-23.00 WIB

Tujuan utama ke selain tentu saja membeli buku adalah untuk bertemu langsung dengan Alexander Thian alias Amrazing. Seorang teman memperkenalkan akun instagram Amrazing ketika sedang membahas mengenai tips fotografi. Berlanjut zodiak dan akhirnya menjadi salah satu akun yang suka tak kepoin.

Setelah ketemu langsung... ramah dan menyenangkan!

Tema yang dibahas adalah tentang bagaimana membangun personal branding penulis di era digital.

Pada awal diskusi Koh Thian menjelaskan bahwa yang menggerakkan manusia adalah komunitas. Lalu yang menggerakkan komunitas adalah konten dan bagian terpenting dari konten tersebut adalah story. Bisnis di era digital digerakkan oleh beragam cerita yang mampu menyentuh konsumen.

Kenapa story itu kemudian menjadi penting?

Setiap orang memiliki cerita masing-masing dan ingin di dengar. Keinginan untuk bercerita dan di dengar itu membuat seseorang membuat konten. Bagaimana agar konten yang dibuat didengar dan dilihat banyak orang? Kebanyakan tidak tahu bagaimana caranya dan kapan harus memposting konten yang telah dibuat. Hasilnya impresinya rendah.

Koh Thian memberikan tips 3C untuk membuat branding diri atau akun yang sedang dikelola.

Content

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline