Lihat ke Halaman Asli

Produksi dalam Ekonomi Islam

Diperbarui: 3 Maret 2019   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Allah SWT menciptakan bumi dan isinya sebagai sumber daya alam untuk dikelola manusia demi kepentingan dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar  senantiasa berproduksi untuk mendapatkan dan menghasilkan sesuatu. 

Apabila seseorang memiliki lahan produksi, tetapi ia tidak mampu untuk melakukan kegiatan produksi tersebut, maka hendaklah diserahkan kepada orang lain untuk memproduksinya. Jangan sampai lahan produksi itu dibiarkan saja hingga menganggur. Seperti yang telah dijelaskan dalam salah satu hadis Rasulullah SAW berikut ini :

عَنْ جَابِرِقَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : مَنْ كَانَتْ لَهُ أَرْضُ فَلْيَزْرَعْهَا, فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَزْرَعَهَا عَنْهَا وَعَجَزَعَنْهَا, فَلْيَمْنَحْهَا أَخَاهُ الْمُسْلِمَ, وَلاَيُواَجِرْهَا إِيَّاهُ (رواه مسلم)

Ada sebuah hadis yang menunjukan betapa pentingnya kegiatan produksi ini dalam kehidupan manusia. Yang mana artinya : Dari Jabir RA berkata, Rasulullah SAW bersabda : "barang siapa yang mempunyai sebidang tanah, maka hendaklah ia menanaminya. Jika ia tidak bisa atau tidak mampu menanaminya, maka hendaklah diserahkan kepada orang lain (untuk ditanami) dan janganlah menyewakannya" (HR. Muslim).

Dalam hadis tersebut menunjukan pentingnya produksi dalam kehidupan manusia. Dimana menjelaskan tentang pemanfaatan faktor produksi yang berupa tanah. Yaitu tanah yang dibiarkan begitu saja tanpa diolah dan dimanfaatkan, itu tidak disukai oleh Rasulullah SAW karena tidak memiliki manfaat bagi pemilik tanah dan orang-orang disekitarnya. 

Lebih baik tanah itu digarapkan supaya bisa ditanami tanaman yang bisa dipetik hasilnya ketika panen dan untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Nabi Muhammad SAW melarang membiarkan aset produksi berupa tanah yang menganggur tanpa sentuhan penggarap, karena disamping mubadzir juga bisa mengurangi tingkat produksi pertanian. Produksi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran manusia  di bumi ini. 

Kalaupun kita mempunyai lahan produksi dan kita tidak mampu untuk memanfaatkan dan mengolahnya, Rasulullah SAW mengajarkan kita agar kita memberikan kepada orang lain yang lebih mampu untuk memanfaatkannya. Jangan sampai lahan itu dibiarkan saja hingga menganggur.

Produksi adalah suatu proses yang lahir seiring dengan keberadaan manusia di bumi ini. Karena produksi merupakan suatu prinsip bagi kelangsungan hidup manusia di bumi. Produksi berasal dari bahasa Arab Al-intaj, yang memiliki arti mewujudkan sesuatu, sedangkan jika diartikan secara konvensional, produksi merupakan suatu proses untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya alam yang ada. 

Dalam pengertian lain kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi bisa diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat, baik di  masa kini maupun di masa yang akan datang.

Secara umum produksi diartikan sebagai kegiatan yang arah dan tujuannya untuk menciptakan dan menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang atau jasa, dimana kegunaan suatu barang itu akan bertambah jika memberi manfaat yang baru. 

Produksi dalam perspektif islam tidak hanya berorientasi untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya, dimana dalam islam tujuan utama produksi adalah untuk tercapainya kemaslahatan individu dan masyarakat secara berimbang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline