Lihat ke Halaman Asli

Pembiasaan Bahasa Kedua pada Anak Tergantung pada Cara Kedua Orangtua Mengajarkannya

Diperbarui: 27 Maret 2022   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengajari Anak Bahasa Kedua (haibunda.com)

Bahasa ibu biasa disebut sebagai bahasa asli, bahasa utama yang digunakan anak saat berbicara dengan orang tuanya. Biasanya di Indonesia, bahasa ibu adalah bahasa daerah yang biasa digunakan oleh kedua orangtua untuk mengobrol atau bercakap-cakap, sehingga telinga anak menjadi terbiasa dan menggunakan bahasa yang sama saat berbicara dengan orang tuanya.

Anak akan menjadi istimewa jika kedua orangtuanya berasal dari beda etnis. Bila ayah tidak mengerti bahasa ibu, dan ibu juga tidak mengerti bahasa ayah, biasanya mereka akan setuju untuk menggunakan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Dengan demikian, sejak dini anak-anak sudah terbiasa dengan bahasa Indonesia dan tidak memahami bahasa utama yang digunakan oleh ayahnya, dan bahasa ibu yang digunakan oleh ibunya seperti biasanya. Dan akhirnya kebiasaan ibu berbahasa tersebut terputus disini. Sangat disayangkan, bukan?

Seharusnya kedua orangtua lebih baiknya jika mengajarkan kepada anak bahasa-bahasa lainnya selain bahasa Indonesia. Tetapi kebanyakan dari orangtua bingung bagaimana dan kapan sebaiknya anak diperkenalkan dengan bahasa baru atau bahasa kedua setelah bahasa Indonesia.

  • Kapan Waktu Yang Baik Digunakan Untuk Memperkenalkan Bahasa Kedua?

Anak akan semakin baik dalam menggunakan bahasa jika sejak dini anak sudah mulai di ajarkan menggunakan bahasa kedua. Semakin dini anak diperkenalkan dengan bahasa baru maka akan semakin banyak waktu yang tersedia bagi anak untuk menguasai bahasa tersebut, berbeda dengan anak yang baru belajar bahasa pada usia kesekian. Lagi pula, masa anak adalah masa dimana anak-anak memiliki banyak waktu untuk belajar dan anak-anak juga lebih mudah menerima pembelajaran pada masa ini.

Masa dimana anak-anak belum bersekolah, khususnya pada usia 3 tahun, merupakan masa dimana dasar-dasar untuk berpikir, bahasa, berperilaku, bersikap, kemampuan, dan karakteristik lainnya yang sedang tumbuh atau berkembang dengan cepat, seperti yang dikatakan Ronald Kotulak, penulis buku tersebut. " Inside the Brain ", dirinci oleh Early Childhood News. Oleh karena itu, usia anak tiga tahun adalah awal yang baik bagi anak-anak untuk belajar bahasa.

Pada usia 3 tahun, anak sudah mulai terbiasa menggunakan bahasa ibunya, dan pada usia ini anak juga sudah siap untuk menguasai bahasa lain, sehingga anak tidak kesulitan membedakan mana bahasa ibunya dan mana bahasa keduanya.

Sebesar 50% kemapuan belajar anak berkembang pada usia 1 tahun dan 30% lainnya berkembang pada usia 8 tahun. Ini mengandung arti bahwa masa anak-anak selama 8 tahun merupakan masa dasar bagi anak-anak untuk belajar dan membina banyak hal. Terlebih lagi, para ahli juga telah menyelidiki apa arti fisiologi otak besar bagi kemampuannya untuk belajar bahasa. Jelas, pikiran anak-anak hingga usia 8 tahun memiliki sifat lentur atau dapat disesuaikan, yang memungkinkan anak-anak untuk belajar bahasa tanpa masalah. Pada periode dasar ini otak besar dapat mencerna data dan informasi yang berbeda tanpa masalah.

Semakin dini anak mengenal bahasa baru, semakin mudah bagi anak untuk dapat menerimanya. Semakin dini anak belajar bahasa, semakin baik pula anak dapat meniru suara baru dan pengucapannya. Pada masa anak, pikiran masih sangat terbuka untuk dapat menerima suara dan bahasa baru.

Selain itu, belajar bahasa kedua juga memberikan keuntungan bagi anak-anak. Penelitian oleh Universitas Harvard menunjukkan bahwa mempelajari bahasa tambahan dapat lebih mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan fleksibilitas otak pada anak-anak. Dengan mempelajari bahasa yang diulang-ulang, juga mampu meningkatkan kekuatan otak dan memori anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline