Apakah Anda pernah mengalami sakit maag? Jika tidak, perhatikan baik-baik sistem pencernaan Anda, karena sistem pencernaan sangat penting untuk rutinitas kita sehari-hari. Sistem pencernaan dimulai dengan mulut, tenggorokan, lambung, saluran pencernaan kecil, organ dalam dan bagian belakang. Sementara hati, pankreas dan kantong empedu juga berperan dalam kerangka terkait lambung, meskipun organ-organ ini tidak dilewati oleh makanan dan terletak di luar sistem pencernaan.
Seperti yang ditunjukkan oleh Dr. Pittara perut terkait kapasitas kerangka untuk mendapatkan dan mengolah makanan menjadi suplemen yang dapat diserap. Suplemen ini kemudian dibawa ke seluruh tubuh melalui darah. Selain itu, lambung terkait dengan kapasitas kerangka untuk memisahkan dan menghilangkan porsi makanan yang tidak dapat diproses oleh tubuh. Refluks asam adalah masalah yang terjadi pada organ sistem pencernaan. Kondisi ini dapat terjadi setidaknya pada satu organ dalam sistem usus.
Dilihat dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa sebenarnya neurotransmitter ada hubungannya dengan pencernaan. Hal ini terdapat dalam penjelasan Dr. William yang mengatakan bahwa neurotransmitter memainkan peranan penting untuk mengatur kinerja sistem tubuh kita, seperti jantung, alat pernapasan, pencernaan, siklus tidur, nafsu makan, gerakan otot bahkan suasana hati.
Neuron pada dasarnya adalah gadget listrik. Ada banyak pengalihan di lapisan sel (batas antara sel di dalam dan di luar) yang memungkinkan partikel positif atau negatif mengalir ke seluruh sel. Biasanya, di dalam sel lebih negatif daripada di luar, spesialis sistem saraf mengatakan bahwa di bagian dalam sekitar - 70mV atau potensi sel istirahat adalah - 70mV.
Bagaimana neuron berkomunikasi satu sama lain?
Neuron berkomunikasi satu sama lain melalui neurotransmitter. otak manusia diperkirakan terdiri dari 100 miliar neuron (sel saraf). Miliaran sel-sel saraf ini saling berkomunikasi satu sama lain untuk menghasilkan respons dan tindakan fisik. Nah, bagaimana satu neuron dengan neuron lain berkomunikasi, di sinilah peran neurotransmiter. Pada titik ketika potensial aktivitas mencapai terminal prasinaps, itu membuat sinaps dibebaskan dari neuron ke bagian sinaptik, lubang 20-40 nm antara terminal akson prasinaps dan dendrit postsinaptik (biasanya tulang belakang). Neurotransmitter mengubah tanda-tanda listrik (kemungkinan aktivitas), menjadi tanda-tanda sintetis sebagai pengiriman sinaps, dan setelah itu, setelah membatasi pemancar ke reseptor postsinaptik, mengubah tanda sekali lagi menjadi struktur listrik, sebagai partikel bermuatan mengalir masuk atau keluar dari neuron pascasinaps.
Neurotransmitter merupakan molekul atau zat kimia pembawa pesan dalam tubuh yang mengirim sinyal atau pesan antar neuron dari sel saraf menuju sel target. Sel target terletak di otot, kelenjar maupun saraf lainnya. Sistem saraf yang menghantarkan sinyal berfungsi untuk mengontrol tubuh. Dalam penjelasan ini sel saraf biasa dikenal sebagai neuron, dan neurotransmitter memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi saraf. Secara rinci, sel saraf memicu rangsangan atau impuls saraf dengan melepaskan neurotransmitter agar bisa membawa sinyal ke sel tubuh sasaran. Setelah itu, neurotransmitter atau molekul pembawa pesan kimia melakukan perjalanan antar sel dan menempel pada sel target.Proses ini yang kemudian memicu tindakan di sel target sehingga organ atau bagian tubuh tertentu dapat melakukan fungsinya. Fungsi neurotransmitter tidak hanya satu. Molekul pembawa pesan kimia antar sel tubuh ini punya berbagai fungsi tergantung dari jenis reseptor yang terhubung.
Berikut ini akan ada penjelasan mengenai beberapa neurotransmitter utama bagi otak yang perannya penting dalam mengatur sistem kinerja tubuh antara lain:
- Serotonin
Terkait neurotransmitter, Serotonin dikenal sebagai mood neurotransmitter. Serotonin bertugas membantu mengatur suasana hati (mood), emosi, nafsu makan, pembekuan darah, waktu tidur, dan ritme sirkadian tubuh (proses di dalam tubuh yang mengatur waktu tidur dan bangun) serta perilaku sosial. Selain itu, serotonin turut berperan dalam depresi dan kecemasan yang Moms, Dads, dan Si Kecil alami. Oleh karena itu, Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) sering digunakan sebagai obat anti depresi.
- Dopamin