Setiap anak pasti ingin memiliki keluarga yang lengkap ada sosok seorang ayah dan ibu yang selalu hadir bersama, tetapi tidak demikian yang di alami oleh Rida.
Namaku Faridah Alexia, biasa dipanggil Rida. Saat ini usiaku menginjak 20 tahun. Aku memiliki 2 orang adek dan 1 kakak. Disini aku akan menceritakan sebagian dari keluh kesah hidupku beberapa tahun lalu, yang terlahir dari keluarga Cemara. Sebelumnya aku ingin bertanya apakah anak seperti ku tidak pernah bisa menjadi sempurna Dimata orang? Apakah aku harus menanggung semua ini sendirian??
*
Betapa indahnya memiliki keluarga yang rukun. Sayangnya kisah hidup ku berbeda. Sejak aku kecil orang tuaku selalu bertengkar, mulai dari mempermasalahkan hal kecil sampai hal besar. Aku dan adik adikku selalu dituntut untuk belajar hingga larut malam, tidak hanya belajar dihari sekolah tetapi hari libur juga. Kami juga menjadi saksi bisu pertengkaran mereka..namun, hatiku selalu takut menyaksikan hal tersebut. Seiring berjalannya waktu, pertengkaran adalah hal yang sudah biasa terjadi dimata kami.
***
Tahun demi tahun berjalan, hingga aku menginjak remaja, ibuku mengusir kami dari rumah. Ibu mengusir kami bukan karena tidak suka, tapi karena sakit psikologis nya. Akhirnya kami menyewa rumah kontrakan di kota.
Dan ayah menikah lagi dengan seorang janda muda beranak dua. Dan aku hidup dikontrakkan bersama mereka.
Hingga suatu hari di bulan puasa ayahku jatuh dari atap rumah ketika memperbaiki genteng yang mengakibatkan kakinya lebam dan susah digunakan untuk berjalan. Namun, sifat sang ayah yang keras kepala dan kukuh untuk sembuh.. hampir setiap hari ia pergi ke tukang pijat untuk diurut. Dan kamu tau, apa yang membuat nya bersikeras untuk segera sembuh?? Karena ia harus menafkahi keluarga kecilnya serta untuk membayar hutang hutang nya..
Aku tak kuasa melihat nya ketika ia bersikeras untuk berjalan meskipun kakinya sangat sakit
**
tiba suatu hari dimana ayahku meluangkan seluruh waktunya untuukku..