Lihat ke Halaman Asli

Worldview (Pandangan Hidup) dalam Berbagai Perspektif

Diperbarui: 29 Oktober 2022   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya Wardah Mutia Rahmah, mahasiswi semester 1 Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Sekolah Tinggi Ilmu Adab Dan Budaya Islam (STIABI) Riyadlul 'Ulum. Artikel ini saya tulis untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Worldview Islam.

Worldview dalam istilah pengetahuan yang dalam bahasa Jerman yaitu weltanschauung/weltanzinch yang berarti pandangan hidup. Dalam Islam sepandang dengan al-mabda' al-islamiy, atau at-tashawwur al-islamiy, atau ru'yatu-i-islamiy, atau bahkan nazharaat al-islamiyyah, dapat kita pahami secara bahasa nampaknya worldviewmerujuk kepada sebuah sistem pandangan hidup.

  • Menurut Ninian Smart, Worldview adalah kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral
  • Thomas F Wall. Menurutnya, worldview adalah sistem kepercayaan dasar yang integral tentang diri kita dan realitas
  • Al-Mawdudi mendefinisikan Islam sebagai sebuah sistem pandangan hidup dimulai dari konsep keesaan Tuhan asy-syahadah yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan di dunia
  • Menurut Atif al-Zayn pandangan hidup Islam adalah Aqidah Fikriyyah. Aqidah Fikriyyah, artinya adalah kepercayaan yang berdasarkan pada akal, yang dari padanya lahir suatu system
  • Sayyid Qutb, di lain sisi mempunyai pandangan bahwa Islam adalah akumulasi keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim yang memberi gambaran tentang wujud dan apa-apa dibalik itu

Worldview Islam sangatlah penting untuk mengkaji ilmu pengetahuan. Karena Worldview Islam Memberikan dasar-dasar pemahaman tentang dunia, pandangan Islam tentang dunia mutlak adanya dikarenakan cara pandang tersebut turun langsung dari sang pencipta alam semesta, hal tersebut terlihat dari bagaimana Islam memberikan dasar pemahaman dalam konsepsi intelektual, akidah, dan tatanan nilai. Islam mengatur kehidupan para penganutnya dalam bersosialisasi dengan Tuhan-Nya, diri sendiri, sesama muslim, lingkungan dengan seluruh aspek dalam kehidupan.

Apabila ada seseorang yang mengaku dirinya seorang muslim, tetapi dia anti atau perilakunya tidak mencerminkan seorang muslim dan tidak sesuai dengan apa yang diajarkan dalam agama Islam, apabila kita mampu menghentikannya maka lakukanlah. Apabila kita tidak mampu menghentikannya, maka kita harus menasihati orang Islam yang perilakunya tidak sesuai tersebut. Apabila kita tidak mampu menghentikan dan menasihatinya, maka kita diam saja. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad. Dari Abi Said al-Khudri ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya. apabila tidak mampu maka dengan hatinya (tidak mengikuti kemungkaran tersebut), dan itu selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)

Bahasa adalah salah satu hal yang penting dalam kehidupan. Bahasa adalah alat komunikasi dan juga mempengaruhi cara berpikir seseorang. Manusia dapat berpikir tanpa menggunakan bahasa, tetapi bahasa mempermudah kemampuan belajar dan mengingat, memecakan persoalan dan menarik kesimpulan. Bahasa dikenal sebagai alat komunikasi atau alat dari pemikiran (tool of though), karena dengan bahasalah pesan-pesan disampaikan dari pengirim pesan (sender) ke penerima pesan (receiver). Dalam kehidupan bermasyarakat, penggunaan bahasa sangatlah penting. Selain sebagai alat komunikasi dan berinteraksi, bahasa juga memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam setiap kata yang terucap. Hal demikian karena bahasa lahir dari budaya setempat dengan beragam agama yang kemudian disepakati bersama oleh setiap daerah sesuai dengan keadaan setempat. Jika didapati seorang yang berkumpul dengan latar belakang yang berbeda, maka menunjukkan adanya saling tukar penggunaan. Jika benar terjadi adanya saling tukar bahasa, maka akan ada perubahan cara pandang (worldview), karena tidak mungkin tidak didapati makna yang terkandung dalam kata, nilai, dan norma sebagaimana hadir dari budaya dan agama setempat. Hal demikian dapat mempengaruhi sikap dan pola pikir masyarakat sesuai dengan kesepakatan istilah bahasa tersebut. Selain itu, bahasa juga mengalami perubahan dan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan yang dimaksud di sini bukan hanya berubahnya cara ejaan bahasa, melainkan cakupannya lebih luas dari itu perubahan asal makna.

Cara cara memfilter bahasa-bahasa asing yang masuk kedalam peradaban Islam, antara lain:

  • Bersikap Teliti dan Kritis
  • Memperluas Ilmu Pengetahuan
  • Menyesuaikan Dengan Norma Indonesia
  • Menanamkan Kecintaan Negeri
  • Bersikap Moderat
  • Mempersiapkan Diri Dengan Baik
  • Bersikap Selektif

Makna dari dalil [Q.S. Al-Hadiid:4] "Aqrobu Min Hablil Wariid" dalam konsep tuhan pada Worldview Islam adalah "Kalau dipikir, tidak perlu diingat lagi" Maksudnya: mengingat Allah itu bukan dengan diingat-ingat. Apabila diingat, syirik khafi. Mengingat Allah syirik khafi; mengingat diri terlebih syirik lagi. Menghadirkan Allah dalam pekerjaan tidak harus dilakukan ditempat khusus seperti Masjid, mushala dan lain-lain, namun bisa dilakukan dimana-mana sebagaimana kita ketahui bahwa "Allah itu dekat lebih dekat dari urat nadi ". Wanahnu aqrabu min hablil wariid. Kalau kita yakin Allah dekat kita bisa merasakan kehadiran Allah dalam bekerja. Kalau orang merasakan kehadiran Allah dalam bekerja orang akan menjalankan kerja sesuai keinginan Allah dan tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak etis. Sebenarnya ke arahnya sanalah harus kita tanamkan dalam hati kita apabila kita melakukan suatu pekerjaan jadi apapun yang kita lakukan kita harus berusaha merasakan kehadiran Allah. Para ulama juga mengatakan agar kita selalu mengingat Allah dimanapun baik ketika duduk, berdiri dan dimanapun kita berada. Konsep Tuhan dalam agama Islam dan agama lain tentu berbeda. Dalam konsep Islam, Tuhan dinamakan Allah dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta dunia. Islam yaitu agama yang membangun kemurnian akidah atas dasar kejernihan akal dan membentuk pola pikir teologis. Tuhan dalam agama Hindu dikatakan sebagai Brahman dan Sang Hyang Widhi. Selain itu, pada dasarnya ketuhanan dalam agama Hindu adalah kepada Tuhan Yang Esa. Akan tetapi, sistem ketuhanannya terkoordinasi pada konsep Trimurti. Trimurti sendiri terbagi atas tiga sifat, yaitu Brahman, Wisnu, dan Siwa. Dewa-dewa kemudian digambarkan dalam bentuk penyembahan. Konsep ketuhanannya lebih bersifat nonteistik, yaitu tidak menekankan keberadaaan Tuhan Sang Pecipta atau tergantung pada-Nya, namun bagaimana mengejewantakan sifat buddhisme. Untuk agama ini, tujuan akhir hidup manusia hanya untuk mencapai Kebudhaan (annutara samyak sambodhi) atau pencerahan sejati. Konsep ketuhanan dalam agama Konghucu tidak bisa diperkirakan dan ditetapkan. Dalam Yijing diterangkan bahwa Tuhan adalah Maha Sempurna dan Maha Pencipta (Yuan); Maha Menjalin, Maha Menembusi dan Maha Luhur (Heng); Maha Pemurah, Maha Pemberi Rahmat, dan Maha Adil (Li); dan Maha Abadi Hukumnya (Zhen).

Kelahiran worldview bukanlah secara tiba-tiba tetapi kelahirannya melewati proses yang panjang melalui beberapa aktivitas-aktivitas. Aktivitas tersebut diantaranya adalah aktivitas agama, budaya, kultur, tradisi, kepercayaan dll. Ada juga yang terlahir melalui aktifitas Ilmiah. Worldview Islam diawali dari turunnya wahyu yang disampaikan kepada Nabi melalui perantara Malaikat, kemudian wahyu tersebut disebarkan kepada Manusia. Berdasarkan wahyu tersebut manusia membuat bangunan struktur Kelimuan dilanjutkanlah struktur tersebut dengan aktifitas ilmiah dan melahirkan ilmuwan, lalu ilmuwan tersebut memberikan mekanisme penyebaran ilmu dari ilmu-ilmu yang masih umum itu kemudian diklasifikasi menjadi beberapa disiplin ilmu dan konsep-konsep dasar maka tersebarlah Ilmu tersebut kemudian menyatu menjadi Worldview Islam. Worldview barat berawal dari saintifik yang membentuk suatu komunitas keilmuan lalu terbangunlah struktur keilmuan kemudian terbentuk mekanisme keilmuan dari mekanisme tersebut tersebarlah beberapa ilmu-ilmu dasar kemudian diklasifikasi agar lebih mudah, dari beberapa rentetan tersebut maka lahirlah worldview barat. Jika melihat secara seksama dari kedua proses diatas dapat dianalisa bahwa asal mula kedua worldview diatas sudah berbeda secara asalnya; di mana worldview Barat berawal dari komunitas ilmuwan sementara worldview Islam berawal dari wahyu atau pesan Tuhan maka hasilnya pun akan berbeda. Perbedaan yang sangat mencolok dari kedua proses tersebut adalah worldview barat bercorak santifik yang bersifat empiris, sementara worldview Islam bersifat empiris dan metafisis karena Worldview Islam mencakup kedua unsur ketuhanan dan kemanusiaan sedangkan dalam W orldview Barat hanya mencakup unsur kemanusiaan tanpa ketuhanan.

Kata "nabi" di dalam kultur Kristen dipercayai berawal dari sebuah bahasa Yahudi yaitu "navi" memiliki arti bahwa manusia yang memiliki tugas menyampaikan wahyu dari Tuhan. Seseorang utusan Tuhan, paling utama dalam Perjanjian Lama, diucap' mulut' Yahweh sebab melansir petuah pada insan apa yang diamanahkan Tuhan. Sedangkan kata rasul berawal dari bahasa Yahudi ar- sa- la, yang berarti "mengutus", itu merujuk pada manusia utusan ataupun barid. Allah mengutus seseorang rasul buat mengantarkan amanat atau tujuan (al- rislah). Bagi agama Islam penafsiran nabi dibedakan dengan rasul, jika seorang diucap rasul telah bisa ditentukan seorang itu selaku nabi, namun bila seorang diucap nabi belum pasti beliau selaku rasul. Rasul memiliki arti asal pembantu, hingga seseorang rasul bekerja selaku pelayan mengantarkan anutan Tuhan. Rasul, bagi agama Kristen, merupakan anak didik Yesus. Terdapat keseluruhan 12 orang. Paulus, yang belum sempat berjumpa Kristus, mengatakan dirinya seseorang rasul, serta banyak orang Kristen mengikutinya sebab ia dengan cara tidak berubah- ubah mengkhotbahkan doktrin doktrin yang ia klaim sudah diterimanya dari Kristus. Bagi pengakuan banyak orang Ibrani didalam Perjanjian Lama, sebagian nabi diucap selaku utusan Tuhan besar, sedangkan yang lain diucap nabi kecil. Perbandingan lain hal "teori kenabian di dalam agama Islam serta Kristen", agama Kristen bisa ditemui rancangan "nabiah" ialah utusan Tuhan wanita yang dengan cara akurat dituturkan dalam Al-kitab. Al-kitab baik itu di dalam Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru mengenakan tutur "nabiah" dalam maksud yang serupa dengan "nabi", nabiah merujuk pada wanita serta nabi merujuk pada pria.

A. Definisi Worldview Menurut Perspektif Islam dan Barat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline