Lihat ke Halaman Asli

Sayatan Kata Para Manusia

Diperbarui: 3 Februari 2016   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cela mencela 
Caci mencaci 
Hina menghina 
 
Memangnya siapa kita?
Bukankah kita hanyalah sekumpulan manusia
Selalu ingkar, meski tubuh berlumur dosa

Lalu mengapa?
Lidah tak mampu bungkam
Seenaknya mengeluarkan Kata berduri

Tajam
Mengores hati para pendengar

Menyayat
Namun semudah itu kita terlupa

Kita, sang manusia
Dianugerahi akal namun jarang berpikir
Lalu untuk apa?

Lantas sekarang,
Akankah lidah ini terus kita biarkan berbuat dosa?

 

Wardah Fauziyah

Bekasi, 3 februari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline