Lihat ke Halaman Asli

Wardah Fajri

TERVERIFIKASI

Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Pakar Marketing: Perempuan Itu "Multitasker" yang Tangguh

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1419680506814161203

[caption id="attachment_343650" align="aligncenter" width="390" caption="Sumber foto: Intisari Online"][/caption]

Satu lagi tulisan saya yang pernah tayang di Kompas.com. Reposting sekadar ingin berbagi informasi dari pakar marketing Hermawan Kertajaya yang bicara soal perempuan. Reposting sekadar ingin berbagi terutama untuk kaum perempuan.

Perempuan itu tangguh, secara alami tumbuh sebagai pribadi yang multitasking, dan karena itulah perempuan bisa bertahan di kemudian hari. Terbukti, saat krisis ekonomi dunia pada 2008 silam, kaum hawalah yang membuatnya bangkit, dengan mempertahankan stabilitas ekonomi keluarga. Perekonomian yang didorong oleh perempuan di seluruh dunia, bahkan lebih tinggi nilainya dibandingkan ekonomi India dan Cina jika digabungkan. Entrepreneurship perempuan di Eropa dan Amerika terbukti menyelamatkan keluarga dan perekonomian saat krisis 2008 lalu.

Temuan Mark Plus, dari riset terhadap ribuan responden di 12 kota besar di Indonesia pada 2010 menunjukkan perempuan mewakili lima kekuatan. Perempuan itu "WOMEN", yaitu wellbeing, optimis, multitasking, entreprenuer, dan networker.

Wellbeing, artinya perempuan Indonesia inginnya ideal, bahagia lahir batin, inilah yang menggerakkan perempuan untuk selalu bertahan dan memperjuangkan keluarganya di tengah keterpurukan atau krisis seperti pada 2008 lalu. Optimis, perempuan selalu bisa bertahan dalam keluarga. Saat pria jatuh, perempuan tampil tangguh, punya prinsip ingat keluarga sehingga layak disebut perempuan adalah masa depan. Multitasking, perempuan merasa perlu seimbang luar dalam, otak kanan dan kiri perempuan itu nyambung, saat harus rasional perempuan juga bisa menjalankan insting dan kemampuan menganalisa.

"Sifat perempuan secara alami memang multitasking. Yang menjadi orientasi perempuan juga adalah menjadi entrepreneur dan networker. Perempuan ingin keluarga terjamin, jadi meski masih kerja kantoran misalnya, ia punya bisnis sampingan," jelas Hermawan, saat temu media di Gedung Femina Jakarta.

"WOMEN" dalam diri perempuan inilah yang membuat Hermawan dengan tegas mengatakan, masa depan ada di tangan perempuan. "Karenanya saya selalu suka berkumpul dengan anak muda, perempuan, dan netizen," paparnya.

Kekuatan dalam diri perempuan ini semakin teruji saat kaum hawa menjalani berbagai perannya. Potensi diri perempuan dalam karier ataupun bisnis yang dijalankannya, umumnya terbentur dengan alasan klasik. Namun meski terkendala masalah klasik, perempuan terbukti bisa bertahan, dan banyak role model yang sudah membuktikan kesuksesan menyeimbangkan peran ini.

"Hambatan keluarga menjadi alasan spesifik yang membuat perempuan tak bisa naik kelas dalam karier maupun bisnisnya. Karenanya perempuan harus pintar me-manage suami. Perempuan sukses jika bisa menyeimbangkan dirinya dengan pasangan. Kalau suami tersinggung, ini menjadi kendala untuk maju," tutur Hermawan, sambil menyebutkan Martha Tilaar sebagai salah satu tokoh yang bisa dijadikan role model.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline