Lihat ke Halaman Asli

Wardah Fajri

TERVERIFIKASI

Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Galaxy A, Lebih dari Sekadar Partner "Selfie" Gen A

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14230440601279130082

[caption id="attachment_349330" align="aligncenter" width="600" caption="Dok. Pri"][/caption]

Berfoto selfie dengan ponsel paling pintar makin menjadi fenomena belakangan. Kebanyakan orang dari berbagai usia dan kalangan seakan tak sudi ketinggalan momen untuk memotret, kapan dan di mana saja. Selfie barangkali juga sudah menjadi kebutuhan, lebih dari sekadar memotret diri sendiri tapi juga menjadi kebutuhan berbagi momen terutama di media sosial. Tak heran jika kemudian brand smartphone berlomba memberikan perangkat tercanggih untuk menghasilkan foto terbaik. Salah satu caranya, menghadirkan ponsel pintar dilengkapi kamera, fitur, dan beragam teknologi canggih di baliknya.

Samsung dengan produk teranyarnya, Samsung Galaxy A bahkan dengan sengaja melahirkan inovasi dengan mengedepankan ragam fitur yang mendukung fenomena selfie ini. Setidaknya itulah yang saya tangkap menjadi highlight saat Samsung mengenalkan produk teranyarnya, Galaxy A3 dan Galaxy A5 dalam Press Launch di Artotel Thamrin Jakarta 29 Januari 2015 lalu.

Produk teranyar dari Samsung yang terdiri dari dua varian, Samsung Galaxy A3 dan Samsung Galaxy A5 ini memang menyasar kalangan muda yang tak pernah mati gaya. Para gen Y (Usia 21-36 tahun) menjadi target utamanya. Namun Samsung bukan hanya mengejar generasi muda dari segi usia, tapi mereka yang berani menjadi trendsetter, punya mindset terbuka, berani hadapi perubahan dan tampil beda. Samsung kemudian menamakan mereka Gen A. Tak heran kalau kemudian brand asal Korea ini memilih Artotel yang unik dan beda sebagai tempat untuk mengenalkan Samsung Galaxy A kepada media. Artotel merupakan sebuah hotel urban yang mengambil inspirasi dari seni. Hanya di hotel inilah berbagai seniman muda Indonesia turut berkontribusi dalam menciptakan keunikan dari dekorasi hotel dengan karya-karya seni mereka.

Untuk mengenalkan Samsung Galaxy A, Vebbyna Kaunang, Marketing Director IM Mobile Samsung Electronics Indonesia (SEIN), dan Ega Praditya, Product Marketing Manager SEIN, mengajak 4 ikon anak muda yang mewakili Gen A. Mereka adalah Hogi Wirjono (DJ), Karina Soegarda (Fashion Insider), Ayla Dimitri (Fashion Enthusiast), Luky Annash (Musisi Independen).

Lantas apa bedanya Samsung Galaxy A ini? Sebelum membahas desain/tampilan dan network yang menjadi pembeda, satu hal yang menjadi pusat perhatian smartphone ini adalah ragam fitur selfie. Kuncinya, beragam fitur di perangkat komunikasi terbaru dari Samsung ini mengusung 3 karakter: Style, Fit, Fun.

Fitur Selfie

Nah, dalam beragam fitur selfie di smartphone tiga unsur Style, Fit, Fun terpenuhi, utamanya Fun. Mengapa? Karena Anda yang suka eksplorasi gaya dan foto, kesenangan bisa didapatkan menggunakan A3 atau A5. Fitur selfie dalam ponsel ini bukan hanya mengasyikkan tapi juga memudahkan pengguna dalam mengambil gambar. Seperti apa kesenangan yang bisa Anda dapatkan akan sangat bergantung pada fitur selfie yang dipilih dan digunakan.

Ega, dalam paparannya, mengatakan unsur Fun bisa didapatkan dari selfie experience yang bisa berbeda satu dengan lainnya bergantung fitur yang digunakannya.

“Dengan fitur Wide Selfie, seperti panorama, pengguna bisa mengambil tiga gambar sekaligus. Ada juga GIF Making Feature. Selfie Alarm juga fun, sebelum memotret, kita hanya perlu menunjukkan tangan dan timer akan menyala selama dua detik untuk pose, foto tidak shaky. Untuk wanita yang selalu mencari angle cantik, ada fitur selfie yang bisa me-retouch foto sesuai keinginan, jadi bisa memastikan foto sudah memberikan hasil maksimal sebelum di-share ke medsos,” kata Ega.

Apa saja sih fitur selfie di Samsung Galaxy A, ini dia:


  1. Wide Selfie – Kemudahan dalam mengambil group selfie atau we-fie, dengan jarak hingga 110 ̊ dalam posisi portrait dan hingga 120 ̊ dalam posisi landscape.
  2. Animated Selfie – Keseruan dalam membuat sekumpulan gambar bergerak (animation selfie) dalam format GIF dengan ukuran file yang ringan, sehingga dapat dengan mudah di-share ke akun sosial media maupun ke teman melalui aplikasi pesan.
  3. Selfie Alarm – Variasi pengambilan gambar dengan menggunakan fungsi palm selfie, melalui lambaian tangan, atau voice selfie, melalui perintah suara, akan secara otomatis mengaktifkan timer untuk mengambil selfie.
  4. Rear Cam Selfie – Kini selfie dapat dilakukan dengan kamera utama yang memiliki resolusi lebih tinggi dari kamera depan. Fungsi Rear Cam Selfie akan memudahkan pengambilan foto dengan mendeteksi wajah si pengguna dan secara otomatis timer akan aktif untuk mengambil gambar.
  5. Beautifying Effect – Diciptakan untuk menyempurnakan hasil selfie dengan fungsi yang dapat memperbesar maupun mengecilkan mata, mengedit bentuk wajah menjadi lebih tirus maupun sebaliknya, dan memberikan rupa kulit yang lebih indah.

Kamera

Fitur selfie sudah memanjakan, bagaimana dengan senjata utamanya, kamera?

Kedua rangkaian Galaxy A punya fitur kamera dengan resolusi kamera depan 5 megapiksel. Galaxy A3 dan A5 juga sama-sama dilengkapi multi advanced camera, seperti wide selfie yang juga terdapat di seri ini, palm-selfie dan voice activated untuk memudahkan pengguna dalam mengambil selfie, kemudian fitur animated-selfie yang dapat menghasilkan gambar bergerak dalam format GIF.

Bedanya, Galaxy A5 dilengkapi kamera utama dengan resolusi 13 megapiksel, sementara Galaxy A3 memiliki kamera utama dengan resolusi 8 megapiksel

Desain/tampilan/ukuran

Samsung Galaxy A hadir dengan desain slim metal unibody. Tipis, solid, dengan tampilan menarik menjadi pembeda generasi terbaru smartphone Samsung ini.

Size Matter, ini juga menjadi perhatian Samsung dengan merancang Galaxy A semenarik dan semudah mungkin dibawa ke mana-mana tanpa merepotkan penyimpanannya.

“Desain unibody kalau dipegang solid dan bisa untuk anak muda ‘nampang’, dengan warna gold yang lagi tren, dan putih yang paling digemari,” kata Ega.

Sebagai gambaran, Galaxy A5 dirancang dengan ketipisan 6,7 mm, sedangkan Galaxy A3 ketipisannya 6,9 mm.

Pengalaman lain yang diberikan Samsung lewat Galaxy A adalah visual. Dukungan layar super AMOLED menghasilkan tingkat ketajaman warna yang tinggi. Anda takkan tertipu saat belanja online produk fashion misalnya. Pasalnya, warna produk yang Anda lihat di layar, akan sama persis dengan warna aslinya.

Koneksi

Koneksi menjadi penting apalagi untuk Gen A yang selalu eksis di medsos. Pada Samsung Galaxy A5, tersedia konektivitas dengan teknologi LTE. Sebenarnya ini bukan hal baru, koneksi 4G LTE bisa didapatkan juga di generasi Samsung sebelumnya yaitu Galaxy Tab S.

LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HSDPA. Kecepatan maksimum LTE bisa mencapai 299.6Mbps untuk mengunduh dan 75.4Mbps untuk mengunggah.

Kalau Samsung menyediakan perangkatnya, teknologi LTE juga membutuhkan ketersediaan operator seluler yang menyediakan jaringan ini. Sayangnya jaringan ini masih terbatas kapasitas dan kecepatannya. Belum lagi kebijakan suatu negara yang berbeda dalam mengatur alokasi pita frekuensi.

Kompas Tekno melaporkan tiga operator besar di Indonesia, yaitu Telkomsel, XL, dan Indosat telah mulai menyelenggarakan layanan 4G LTE secara komersil, namun untuk wilayah tertentu saja.

Menkominfo Rudiantara berharap, selain koneksi, operator juga diharapkan menyiapkan perangkat-perangkat yang mendukung 4G LTE. Di kuartal kedua 2015 mendatang, perangkat-perangkat 4G juga diharapkan akan semakin terjangkau.

Kata Gen A Soal Galaxy A

Ayla Dimitri mengakui keasyikan fitur selfie ini. “Hanya pakai make up tipis saya puas dengan hasil foto karena ada fitur Beautifying Effect. Eide Selfie juga sangat membantu karena enggak perlu tongsis yang ribet,” katanya.

Luky Annash, yang sudah memiliki Samsung Galaxy A3 sejak akhir 2014 saat masih menetap di Melbourne, Australia, mengaku perangkat ini memudahkannya dalam berkomunikasi dengan skype. “Saat skype lebih jelas, warna lebih terang,” akunya. Soal selfie, di Australia tak ada tren potret diri narsis seperti ini. Jadi agak canggung baginyanya mengeksplorasi pengalaman selfie dengan gadget barunya. Tampilan yang praktis dan mudah dibawa menjadi andalan Luky pada ponsel terbarunya ini.

Hogi Wirjono, seorang DJ, mengaku terbantu berkomunikasi saat sedang berada di suasana hingar bingar. “Suara yang paling dekat dengan mic tertangkap dengan jelas, jadi kalau sedang berada di suasana gemuruh, berisik, enggak harus keluar dari tempat bising untuk terima panggilan telepon,” katanya. Suara speaker yang keras juga jadi perhatian Hogi dan membantunya dalam memilih musik untuk kebutuhan pekerjaannya.

Karina Soegarda, fashion insider sebuah brand fashion internasional mengatakan, layar AMOLED membantunya dalam urusan pekerjaan. Pasalnya layar yang menghasilkan warna tajam dan jernih, membantunya menyeleksi warna koleksi busana dengan ketepatan warna sesuai aslinya.

Ini dia penampakan lebih dekat Samsung Galaxy A dan harga jualnya:

[caption id="attachment_349232" align="aligncenter" width="600" caption="Samsung Galaxy A3 Rp 3.499.000"]

1422970721368632557

[/caption]

[caption id="attachment_349231" align="aligncenter" width="600" caption="Samsung Galaxy A5 Rp 4.999.000"]

14229706341283887118

[/caption]

[caption id="attachment_349230" align="aligncenter" width="600" caption="Samsung Galaxy A5"]

14229705992040358590

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline