Lihat ke Halaman Asli

Wardah Yusriyah

Mahasiswa Universitas Airlangga

Pengaruh Konten Dakwah di Media Sosial terhadap Minat Generasi Z dalam Meningkatkan Kualitas Iman

Diperbarui: 5 November 2023   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z (Gen-Z) adalah kelompok generasi yang lahir setelah Generasi Milenial (Gen-Y) dan tumbuh dalam era teknologi digital dan media sosial. Mereka memiliki karakteristik unik dalam komunikasi, pekerjaan, dan gaya hidup. Generasi Z memiliki tingkat kesiapan dalam dunia digital yang tinggi, fokus, berani, dan siap mengambil tanggung jawab, termasuk dalam karier mereka. Perkembangan media sosial dan teknologi telah memengaruhi cara masyarakat mengakses informasi agama, seperti Islam. Generasi Z sangat terbiasa dengan media sosial dan menjadi target yang tepat untuk dakwah digital. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada strategi dakwah digital yang cocok untuk Generasi Z, dengan harapan memberikan pemahaman dan solusi untuk menghadapi perubahan teknologi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dakwah dalam Islam adalah tindakan aktif untuk menyebarkan ajaran Islam, mendorong orang untuk beriman, bertaqwa, dan patuh kepada perintah Allah SWT serta Rasul-Nya. Al-Qur'an menganggap kegiatan dakwah sebagai "ahsanul qaula," yaitu ucapan dan tindakan yang paling baik. Dakwah adalah upaya untuk membimbing manusia menuju kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, serta mencerminkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam era informasi modern, dakwah juga berperan penting dalam menghadapi dampak kemajuan teknologi dan media terhadap cara manusia memahami dan menjalankan ajaran Islam.

Metode Dakwah Ala Rasulullah 

Metode atau pendekatan dakwah yang memiliki tumpuan pada suatu pandangan human oriented yang menghargai manusia dan menganggapnya sebagai makhluk yang mulia. Cara berdakwah yang benar adalah dengan kelembutan dan kesabaran, sesuai dengan yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAW. Pesan-pesan dakwah disampaikan secara persuasif, tetapi tidak dengan cara pemaksaan, atau menggunakan kekerasan, intimidasi, maupun teror. Rasulullah juga menggunakan berbagai metode dakwah, seperti  Bil Hal, Bil Lisan, dan Bil Qalam. 

Pada metode dakwah Bil Hal, penyampaian dakwah dengan melakukan perbuatan secara nyata atau bertindak kebaikan. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah dengan membangun masjid Quba di Madinah serta mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar. Sedangkan, dakwah Bil Lisan yaitu dengan menyampaikan secara langsung dengan kata-kata dalam menjelaskan ajaran-ajaran Islam, seperti dimana Rasulullah berkhutbah. Kemudian, dakwah Bil Qalam adalah cara berdakwah dengan menggunakan catatan atau tulisan, seperti surat yang dikirimkan kepada para raja. Pada saat itu, Rasulullah mengirimkan surat kepada kaisar Heraklius dan membuat suatu piagam Madinah yang merupakan bagian dari perjanjian Hudaibiyah.

Strategi Berdakwah

Dalam berdakwah, seorang pendakwah dapat mengkombinasikan beberapa metode yang ada. Dalam Al-Qur'an surah An-Nahl ayat 125 disebutkan bahwa terdapat beberapa metode yang dapat dijadikan strategi dalam berdakwa. 

" Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

Dari kutipan ayat tersebut, dapat diambil pemahaman bahwa terdapat tiga metode yang dapat menunjang serta menjadi strategi dakwah di masyarakat, yaitu meliputi Al-Hikmah, Al-Mau'idhah hasanah, dan Al-Mujadalah.

Al-Hikmah merupakan metode yang lebih mengedepankan contoh atau keteladanan (figure yang baik) dari seorang pendakwah. Al-Mau'idhah hasanah atau peringatan menuju kebaikan adalah metode untuk mendorong umat manusia menuju ke jalan Allah dengan menggunakan nasihat-nasihat secara halus yang mengarah pada perubahan sikap mereka ke arah yang lebih baik. Sedangkan, Al-Mujadalah memberikan argumen yang benar dan meluruskan hal-hal yang salah. Selain itu, metode ini dapat disebut sebagai diskusi, dialog, talkshow. Sehingga, metode ini cocok diterapkan untuk sharing pendapat mengenai suatu permasalahan yang menghasilkan solusi.

Strategi-strategi tersebut juga pernah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW yang sangat membantu dalam menyukseskan dakwah beliau, meningkatkan kualitas akhlak umat manusia untuk hanya menyembah Allah SWT, serta membangun dan menguatkan agama Islam. Hal tersebut tentu juga dapat diterapkan di masa sekarang dengan mengalami penyesuaian media yang digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline