Lihat ke Halaman Asli

Social Media Membuatmu Terlena?

Diperbarui: 11 Juni 2024   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Social media merupakan sebuah platform digital yang digunakan masyarakat di seluruh dunia untuk mencari berita terkini, berkabar,mencari nafkah, berinteraksi, berbagi, dan lain-lain. Social media mempermudah masyarakat untuk mencari apa yang mereka inginkan, akan tetapi dibalik itu semua social media memiliki dampak positif maupun negatif. Indonesia merupakan penduduk terbanyak ke 4 di dunia, sehingga di Indonesia pasti banyak yang menggunakan social media. Jenis-jenis social media sangatlah banyak dan beragam, contohnya jejaring social (Linkedln), media sharing networks (Instagram), social audia network (spotify), live streaming social media (youtube), dan lain-lain.

Di era digitalisasi saat ini berbagai kalangan mulai dari anak kecil hingga orang tua pasti memiliki social media. Menurut databoks secara keseluruhan, We Are Social mencatat ada 139 juta identitas pengguna media social di Indonesia pada Januari 2024. Jumlahnya setara 49,9% dari total populasi nasional. Dari data tersebut, hampir setengahnya masih anak-anak, jika anak-anak terbiasa menggunakan social media secara terus menerus akan berdampak buruk bagi mereka.
Berbagai dampak negative social media yang terjadi salah satunya, tentang Kesehatan mental maupun Kesehatan fisik yang bermasalah. Ada juga dampak negative lainnya yaitu munculnya ketidakpercayaan dan kepuasan diri ketika seringkali melakukan aktivitas di social media. FOMO (Fear Of Missing Out) juga dampak negative dari social media, karena para pengguna akan merasa cemas dan takut ketika ketingggalan trend yang lagi viral. Dikutip dari Kompas.com ada sebuah kasus tentang Yusniar (27) adalah seorang ibu rumah tangga di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia dijerat karena status Facebook yang diunggahnya pada 14 Maret 2016. Status itu berisi ungkapan kekesalan Yusniar atas kejadian yang menimpa rumah orangtuanya sehari sebelum status tersebut diunggah.  Ia ditahan karena tuduhan pencemaran nama baik melalui media sosial. Yusniar akhirnya divonis bebas.

Social media tidak hanya memiliki dampak yang buruk namun juga memiliki dampak positif bagi penggunanya. Salah satu dari dampak positif adanya social media adalah dapat memudahkan pengguna mendapatkan informasi yang mereka inginkan dengan mudah hingga menjadi wadah edukasi dan hiburan. Salah satu contoh social media yang dapat menyediakan hal-hal tersebut adalah TikTok. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara kerja dari aplikasi social media ini. Social media TikTok memberikan wadah bagi semua orang atau pengguna untuk mengunggah video-video yang mereka inginkan tanpa dibatasi hal apapun selama video tersebut tidak mengandung aspek kekerasan, seksual, hingga aspek-aspek lain yang dilarang oleh Tiktok. 

Di dalam segi kemudahan akses, TikTok dapat dikatakan memiliki kemudahan akses yang cukup mudah hal ini karena pengguna hanya cukup mempunyai paket data internet ataupun Wi-Fi untuk mengakses TikTok dan dengan begitu pengguna sudah dapat menikmati segala macam fitur yang disediakan seperti video-video yang ada di beranda aplikasi sebagai sarana hiburan. Kemudian dalam segi edukasi dan informasi, banyak pengguna aplikasi TikTok memposting berbagai macam video yang bertujuan untuk mengedukasi atau sebatas memberikan tata cara untuk melakukan atau mengatasi sesuatu hal dengan cepat dan mudah ditambah dengan durasi video yang disediakan cukup cepat membuat isi video lebih padat dan tidak bertele-tele dibandingkan dengan aplikasi social media yang lain pada point ini menjadi suatu kelebihan tersendiri juga bagi aplikasi TikTok. Tidak hanya itu, didalam aplikasi TikTok juga menyediakan fitur belanja yaitu, TiktokShop yang berkolaborasi dengan platform local yaitu Tokopedia. Hal ini semakin memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhan karena hanya dengan satu aplikasi semua aktivitas dapat terpenuhi.

Oleh karena itu, kita harus menggunakan social media dengan bijak agar terhidar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pertama kita melakukan kesadaran diri yang tinggi terlebih dahulu , dengan cara kita harus mengatur waktu ketika membuka social media karena jika terlalu lama tidak baik. Kita juga harus mengelola tak-tik agar ketika terkena masalah kita tidak terlalu stress yang berlarut-larut, dengan melakukan hal-hal positif seperti berolahraga. Mari kita menerapkan hal-hal positif diatas agar social media tidak membuatmu terlena.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline