Lihat ke Halaman Asli

Wardatul Hamro

Pelajar/Mahasiswa

Studium Generale Manajemen Dakwah dan Peluang Profesi Pengelola Zakat di Indonesia

Diperbarui: 17 September 2024   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

baznas.go.id | Dokumentasi Baznaz

Jakarta, 11 September 2024 – Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyelenggarakan Studium Generale dengan tema : “Manajemen Dakwah dan Peluang Profesi Pengelola Zakat di Indonesia”.

Acara ini dihadiri mahasiswa, dosen, dan praktisi zakat, yang sekaligus menjadi narasumber di acara ini yaitu : Bapak Rizaludin Kurniawan M.Si yang merupakan pimpinan BAZNAS RI. dan juga Bapak Dr. Muhammad Zen, MA yang merupakan dosen Prodi Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bapak Rizaludin menyatakan bahwa potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun, mencakup berbagai sektor seperti penghasilan, pertanian, dan perusahaan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara lembaga zakat, pemerintah, dan masyarakat untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat, yang dapat signifikan meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi umat.

Bapak Rizaludin juga menyampaikan terkait
Program-program yang terdapat pada BAZNAS, yaitu :

  • Rumah sehat Baznas.

Fasilitas kesehatan gratis yang disediakan BAZNAS untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam mendapatkan layanan kesehatan.

  • Baznas microfinace.

Program pemberdayaan ekonomi bagi pelaku usaha mikro melalui bantuan modal usaha, pelatihan, dan pendampingan.

  • Penguatan Baznas tanggap bencana.

Inisiatif BAZNAS dalam memberikan bantuan darurat dan pemulihan pasca-bencana kepada masyarakat terdampak.

  • Santri preuner.

Program pemberdayaan ekonomi santri melalui pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren.

  • Beasiswa.

Bantuan pendidikan yang diberikan kepada siswa atau mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk mendukung mereka menyelesaikan pendidikan.

  • Z- Chicken.

Usaha kuliner berbasis ayam yang dikembangkan oleh BAZNAS sebagai upaya pemberdayaan ekonomi melalui bisnis makanan.

  • Z- Mart.

Minimarket atau toko kelontong yang dikelola oleh mustahik (penerima zakat) untuk memberdayakan ekonomi keluarga miskin.

  • Rumah layak huni.

Program pembangunan atau renovasi rumah bagi masyarakat miskin agar memiliki hunian yang aman dan layak.

Dr. Muhamad Zen, M.A., sebagai Narasumber kedua, menekankan bahwa pengelolaan dakwah yang efektif membutuhkan manajemen yang terorganisir secara profesional. Ia menyarankan agar pengelola dakwah terus berinovasi dan berperan aktif dalam menyesuaikan program mereka dengan kebutuhan masyarakat, serta menyusun kebijakan yang efisien. Zen juga menyoroti pentingnya memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan ajaran Islam melalui platform media sosial, sekaligus memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran zakat.

Dan terdapat 4 Point yang beliau sampaikan terkait Manajemen Dakwah (MD)

  • MD memiiki peran dalam mencapai tujuan yang efektif melalui aktivitas organisasi yang profesional.
  • MD melakukan evaluasi dan tinjauan berkala dalam mengembangkan program untuk menjadi yang lebih baik.
  • MD menekankan pentingnya kebijakan inofatif dan proaktif untuk meningkatkan efektifitas dakwah.
  • MD menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dalam mengelola dakwah.

Acara ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai peluang besar dalam profesi pengelola zakat dan mendorong mereka untuk berperan aktif dalam pengelolaan zakat demi kesejahteraan umat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline