Desember 2018 memberikan kenangan indah, dimana me time dihabiskan dengan petualangan bersama sahabat baikku di Malaysia. Ini merupakan petualangan pertama kali ke luar negeri tanpa agen travel. Segala sesuatu diurus sendiri, hanya dengan bekal konsultasi kepada salah satu kenalan agen travel kemudian menyusun itinerary sendiri.
Ketika tiba di KLIA hal menarik yang kami jumpai adalah menuju imigrasi naik sky train. Tersesat pertama kami rasakan saat kami keluar dari KLIA mencari terminal bus .Kesalahan dalam mengartikan arah petunjuk menjadi kesulitan kami menemukan terminal bus, kami mengira masih satu tempat ternyata ada di sebelah KLIA. Kami ingat betul tiket 10 RM dengan perjalanan 1 jam ke hotel.
Hotel yang kami pilih adalah My Hotel yang dekat dengan KL Centre. KL Centre merupakn perpaduan mall, pusat transportasi kereta dan bus. Perpaduan ini memudahkan untuk memilih moda transportasi. Hotel ini terletak di pemukiman India, jadi mudah mencari makanan ala India yang tidak jauh beda dengan selera Indonesia , dan akhirnya inilah yang menjadi makanan kami selama di sana, walau hanya nasi kari.
Penemuan hotel ini diwarnai dengan namanya tersesat, kebingungan mencari jalan ke arah hotel dari KL Centre. Tersesatnya kami memberikan sesuatu yang mengesankan bagi kami, pertolongan datang dari seorang laki -- laki yang sedang bersama istrinya yang mengandung dengan sukarela mengantar kami ke arah yang benar.
Tanpa pertolongan ini mungkin kami masih berputar -- putar tak tentu arah. Sungguh, kebaikan hati kepada kami yang notabene orang asing akan kami kenang dan kami hanya berdoa Tuhan membalas kebaikan hati laki -- laki ini dan istrinya yang merelakan suaminya menolong tanpa pamrih.
Kami tiba di hotel sudah sore, menurut itinerary kami harusnya ke KLCC melihat Petronas malam hari, akan tetapi kelelahan melanda kami dan sepakat hanya untuk tidur. Hotel yang nyaman, dan guyuran air hangat saat mandi memberikan kami tidur pulas sampai pagi.
Esok pagi, kami mulai bangun dan berniat menyelesaikan semua itinerary sehari penuh. Pertama kami ke KLCC dan Petronas setelah sarapan nasi kari . turun dari kereta jalan kaki masuk mall KLCC dan melihat Petronas. Petronas hanya menumpang foto dilanjutkan ke Batu Caves. Batu Caves terletak di Selangor dengan patung Mudugan yang menjadi ciri khas tempat ini.
Tangga naik bercat warna warni ada di belakang patung dan kami hanya melihat dan lebih menikmati pemandangan lalu lalang orang yang naik turun sambil melihat juga gerombolan merpati yang terbang rendah berkelompok di depan patung. Usai kami puas dengan pemandangan alam maka Central Market menjadi tujuan berikutnya dan mulailah kami lapar mata membeli oleh oleh. Oleh -- oleh makanan, baju sampai tas kami beli.
Souvenir tas kami beli dari pedagang ternyata orang Indonesia (Jawa Timur) yang sudah 25 tahun di Malaysia, menikah dengan orang Malaysia dan berdagang souvenir. Perburuan nastar Malaysia memaksa kami Kembali KLCC mall dan ternyata juga tidak ada. Petualangan menaiki bis gratis kami rasakan saat Kembali ke KLCC dengan melintasi Bukit Bintang. Bukit Bintang adalah Orchid Roadnya Malaysia . Kami melihat deretan toko -- toko yang menjual barang bermerk kelas dunia. Setelah hasil nihil, kami melanjutkan ke Petaling Street,hanya sayang renovasi tengah dilakukan diPetaling Street jadi kami tidak bisa sepenuhnya menikmati Petaling Street.
Kami sempat menikmati durian musang king di salah satu kios dan kios kios berikutnya untuk memburu oleh oleh. Itinerary terakhir adalah Lapangan Merdeka. Lapangan Merdeka sedang direnovasi jadi kami focks ke Museum National. Museum National menyajikan sejarah Malaysia dari awal pembentukan sampai sekarang.
Kami mengalami pula sesat yang ketiga kalinya mencari bus Kembali ke KL Centre. Kami berjalan cukup jauh dari Lapangan merdeka untuk mendapatkan bus. Capek dan emosi sempat kami rasakan, tetapi kami sadari itu dinamika petualangan bersama , jadi akhirnya kami luluh dengan sendirinya.